Indoraya NewsIndoraya NewsIndoraya News
Notification Show More
Font ResizerAa
  • BERITA
    • HUKUM KRIMINAL
    • PENDIDIKAN
    • EKONOMI
    • KESEHATAN
    • PARLEMEN
  • NASIONAL
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • JATENG
    • DAERAH
  • SEMARANG
  • RAGAM
    • GAYA HIDUP
    • TEKNOLOGI
    • OLAHRAGA
    • HIBURAN
    • OTOMOTIF
  • OPINI
  • KIRIM TULISAN
Cari
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • STANDAR PERLINDUNGAN WARTAWAN
  • TENTANG KAMI
  • DISCLAIMER
Copyright © 2023 - Indoraya News
Reading: Efisiensi Anggaran Tak Ganggu Program UHC, Pemkot Semarang Tambah Dana Rp15 Miliar
Font ResizerAa
Indoraya NewsIndoraya News
  • BERITA
  • NASIONAL
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • JATENG
  • SEMARANG
  • RAGAM
  • OPINI
  • KIRIM TULISAN
Cari
  • BERITA
    • HUKUM KRIMINAL
    • PENDIDIKAN
    • EKONOMI
    • KESEHATAN
    • PARLEMEN
  • NASIONAL
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • JATENG
    • DAERAH
  • SEMARANG
  • RAGAM
    • GAYA HIDUP
    • TEKNOLOGI
    • OLAHRAGA
    • HIBURAN
    • OTOMOTIF
  • OPINI
  • KIRIM TULISAN
Have an existing account? Sign In
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • STANDAR PERLINDUNGAN WARTAWAN
  • TENTANG KAMI
  • DISCLAIMER
(c) 2024 Indo Raya News
Semarang

Efisiensi Anggaran Tak Ganggu Program UHC, Pemkot Semarang Tambah Dana Rp15 Miliar

By Dickri Tifani
Rabu, 21 Mei 2025
35 Views
Share
3 Min Read
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti saat meninjau sejumlah puskesmas di Kota Semarang. (Foto: Pemkot Semarang)
SHARE

INDORAYA – Meskipun tengah menerapkan kebijakan efisiensi anggaran, Pemerintah Kota Semarang tetap memprioritaskan pemenuhan layanan kesehatan masyarakat. Di tengah pengetatan anggaran, komitmen terhadap Universal Health Coverage (UHC) justru diperkuat dengan alokasi tambahan dana sebesar Rp15 miliar dalam APBD Perubahan 2025.

Kebijakan ini selaras dengan visi kepemimpinan Agustina-Iswar yang menjadikan sektor kesehatan sebagai salah satu fondasi pembangunan kota.

Kepala Dinas Kesehatan (DKK) Kota Semarang, M. Abdul Hakam, menegaskan bahwa UHC merupakan program utama yang menyentuh langsung hak dasar warga.

“UHC ini menjadi program prioritas, jadi meskipun ada efisiensi, UHC tetap dipertahankan. Karena ini menyangkut hak dasar warga,” tegas Hakam.

Ia menjelaskan bahwa dana tambahan tersebut difokuskan untuk memperluas cakupan layanan kesehatan, khususnya kepada warga kurang mampu yang belum tercakup dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui BPJS Kesehatan. Dengan penambahan ini, total anggaran UHC tahun 2025 meningkat menjadi Rp91 miliar.

“Alhamdulillah, dalam APBD Perubahan kita mendapat tambahan 15 miliar rupiah. Tambahan ini akan sangat membantu, karena kita bisa mengcover sekitar 10 ribu warga kurang mampu, khususnya untuk periode Maret hingga akhir tahun ini,” ujar Hakam pada Selasa (20/5).

Selama ini, peningkatan jumlah peserta UHC per bulan hanya berkisar antara 3.000 hingga 4.000 orang. Namun dengan suntikan dana baru, Dinas Kesehatan kini menargetkan menjangkau hingga 10 ribu peserta baru, termasuk mereka yang terdampak PHK atau masuk dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

DTSEN adalah basis data terbaru yang dikembangkan sebagai pengganti Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Data ini menjadi rujukan utama untuk menentukan warga penerima manfaat pembiayaan kesehatan dalam program UHC.

“Data dari DTSEN menjadi panduan utama kami dalam menetapkan kuota tambahan. Misalnya, ada warga yang tiba-tiba masuk rumah sakit, tidak mampu membayar, dan belum terdaftar di BPJS, maka akan kami cover melalui UHC,” terangnya.

Hakam juga menambahkan bahwa data penerima manfaat UHC bersifat dinamis, mengingat perubahan status pekerjaan atau kondisi ekonomi warga.

“Pemerintah tetap menjamin pembiayaan bagi mereka yang benar-benar membutuhkan. Namun jika sudah ditanggung perusahaan, tidak lagi kami cover karena bisa jadi temuan BPK. Maka kami rutin sinkronisasi data setiap bulan dengan Dukcapil. Misalnya ada yang sudah meninggal dunia, atau status pekerjaan berubah, langsung kami sesuaikan,” tandas Hakam.

Melalui tambahan anggaran dan pembaruan data yang berkelanjutan, Pemkot Semarang berharap program UHC bisa dijalankan dengan lebih efektif, akurat, dan benar-benar menyasar warga yang membutuhkan perlindungan kesehatan secara maksimal.

 

TAGGED:pemkot semarangProgram UHC
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp

Terbaru

  • Profil V Djoko Riyanto Suami Walkot Semarang dan Politikus PDIP Meninggal Dunia Minggu, 09 Nov 2025
  • Suami Wali Kota Semarang Wafat, Pemkot Pastikan Pemerintahan Tetap Berjalan Normal Minggu, 09 Nov 2025
  • Pemprov Jateng Kirim Bantuan Senilai Rp95 Juta ke Warga Terdampak Banjir Bumiayu Brebes Minggu, 09 Nov 2025
  • Yayasan Temen Tinemu Temenanan Dorong Lomba Rekreasi Diakui Sebagai Poin Prestasi Pelajar Minggu, 09 Nov 2025
  • V Djoko Riyanto Suami Walkot Semarang Berpulang, Sosok Setia Mengabdi Tanpa Henti Minggu, 09 Nov 2025
  • Kampanyekan Konsumsi Susu Lokal, Ribuan Pelari Ramaikan Susu Run Boyolali Minggu, 09 Nov 2025
  • Olahraga Rekreasi Diusulkan Masuk Sekolah, DPRD Semarang Dukung Penuh Minggu, 09 Nov 2025

Berita Lainnya

Semarang

Profil V Djoko Riyanto Suami Walkot Semarang dan Politikus PDIP Meninggal Dunia

Minggu, 09 Nov 2025
Semarang

Suami Wali Kota Semarang Wafat, Pemkot Pastikan Pemerintahan Tetap Berjalan Normal

Minggu, 09 Nov 2025
Semarang

Yayasan Temen Tinemu Temenanan Dorong Lomba Rekreasi Diakui Sebagai Poin Prestasi Pelajar

Minggu, 09 Nov 2025
Semarang

V Djoko Riyanto Suami Walkot Semarang Berpulang, Sosok Setia Mengabdi Tanpa Henti

Minggu, 09 Nov 2025
Indoraya NewsIndoraya News
Follow US
Copyright (c) 2025 Indoraya News
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • STANDAR PERLINDUNGAN WARTAWAN
  • TENTANG KAMI
  • DISCLAIMER
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?