Duel Maut Pelajar SMK di Kota Semarang, 1 Orang Tewas

Dickri Tifani
19 Views
3 Min Read
Gang rumah duka di Kelurahan Tanjung Mas, terlihat teman-teman bertakziah atas kehilangan seorang siswa yang tragisnya meninggal dunia akibat perkelahian antar pelajar di depan SMK dr Cipto pada Rabu malam. (Foto: Dickri Tifani Badi/Indoraya)

INDORAYA – Seorang pelajar berusia 17 tahun, APW tewas akibat perkelahian antar pelajar yang terjadi di depan SMK Dr. Cipto, Jalan Barito, Kelurahan Rejosari, Kecamatan Semarang Timur, berakhir tragis pada Rabu (12/2/2025) malam.

Diketahui, APW tewas setelah mengalami luka parah akibat senjata tajam, meski sempat mendapat perawatan intensif di RS Pantiwilasa Citarum.

Dalam laporan resminya, Kapolsek Semarang Timur, Iptu Andy Susanto, mengungkapkan bahwa insiden ini berawal dari niat duel antara korban dan kelompok pelajar yang diduga berasal dari SMKN 3 Semarang.

Menurut keterangan saksi, lanjut Kapolsek Semarang Timur, korban yang dijemput oleh temannya MVH (17) pada sore hari, kemudian bergabung dengan sejumlah rekan lainnya di area SMKN 10 Semarang.

Sebelum perkelahian terjadi, korban mengambil senjata tajam yang tersembunyi di semak-semak sekitar sekolah. Setelah itu, korban bersama teman-temannya berangkat ke lokasi perkelahian menggunakan sepeda motor.

“Sampai di depan SMK dr Cipto, korban langsung terlibat perkelahian dengan lawannya menggunakan senjata tajam. Dalam perkelahian itu, korban menderita luka bacok parah di punggung dan ibu jari kanan yang hampir putus,” jelas Andy.

“Kemudian, saksi yang melihat kondisi korban kritis, langsung membawanya ke RS Pantiwilasa Citarum,” sambungnya.

Dokter yang merawat korban, Sindy, mengungkapkan bahwa korban menderita empat luka tusuk di punggung dan cedera parah pada tangan. Meskipun sudah diberikan pertolongan medis, nyawanya tidak tertolong dan ia dinyatakan meninggal dunia tepat pada pukul 00.00 WIB.

Atas kejadian ini, pihaknya langsung mendatangi tempat kejadian perkara dan melakukan penyelidikan.

Selain pihaknya, Tim Inafis Polrestabes Semarang telah turun tangan untuk mengumpulkan bukti-bukti penting dalam kasus ini.

Polisi kini tengah intensif melakukan penyelidikan dan berupaya mengidentifikasi para pelaku yang terlibat dalam insiden tragis tersebut.

“Situasi di lokasi kejadian saat ini aman dan kondusif,” tegas Andy.

“Kami juga mengimbau kepada para pelajar untuk tidak terprovokasi dan menyerahkan seluruh proses hukum kepada pihak berwenang,” pintanya.

Sementara itu, Ketua RT 4 RW 2 Kelurahan Tanjung Mas, Alimun, menggambarkan korban sebagai sosok anak yang baik, meskipun jarang berinteraksi dengan warga akibat kesibukannya di sekolah.

Ia mengungkapkan bahwa ia baru menerima kabar tentang kejadian tersebut sekitar satu jam setelah korban dijemput temannya pada pukul 6 sore.

“Sebenarnya dia berencana mau jemput ayahnya, namun karena saat itu sudah di jemput oleh temannya, dia batal jemput, malah pergi dengan temannya, sedangkan yang jemput ayahnya adik korban” kata Alimun.

Suasana duka mendalam masih terasa di rumah duka yang terletak di gang sempit. Ayah korban, Toni, tampak sangat terpukul dan terdiam, sulit menerima kenyataan pahit yang menimpa anaknya.

Share This Article