Ad imageAd image

DPU Semarang Bakal Prioritaskan Anggaran APBD untuk Penanggulangan Banjir

Redaksi Indoraya
By Redaksi Indoraya 10 Views
2 Min Read
Kepala DPU Kota Semarang Suwarto. (Foto: Istimewa)

INDORAYA – Dinas Pekerjaan Umum (DPU), Kota Semarang, akan memprioritaskan anggaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2024 untuk penanggulangan banjir. Adapun anggaran tahun ini mencapai Rp465 miliar dari 2024.

Kepala DPU Kota Semarang Suwarto, menjelaskan penanganan banjir dilakukan melalui penambahan pompa, pembangunan rumah pompa, perbaikan saluran, dan jalan.

“Prioritasnya (program, red.) penanganan banjir, anggarannya Rp465 miliar,” jelas dia, usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang, di Semarang, Kamis (18/1/24).

Suwarto menyampaikan, program penanggulangan banjir terdiri atas 15 kegiatan lelang peningkatan jalan dan saluran, dan lelang jembatan sekitar 10 kegiatan.

Dia juga menyebutkan wilayah untuk peningkatan jalan dan perbaikan saluran. Di antaranya wilayah timur, seperti Medoho, Tlogosari, Muktiharjo Lor, dan Jalan Gajah Birowo.

Sementara itu, anggota Komisi C DPRD Kota Semarang Joko Santoso membenarkan bahwa prioritas program DPU pada tahun ini memang penanggulangan banjir dengan berbagai pekerjaan yang dilakukan.

“Ada pembangunan pendamping sungai di Tlogosari Kulon, pengadaan pompa di Bandarharjo, pompa di Tanah Mas, dan beberapa perbaikan. Lebih banyak ke penanganan banjir ya,” tutur dia.

Suwarto menyampaikan, pihaknya mendukung program prioritas penanganan banjir, mengingat banjir memang sudah menjadi permasalahan yang mengancam ketika musim hujan maupun rob saat air laut pasan.

“Memang ‘concern’ Pemkot Semarang melaksanakan RPJMD (Renana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) untuk mengurangi genangan banjir di Semarang lebih dimaksimalkan,” kata dia.

Selain itu, Suwarto juga mengakui anggaran sebesar itu memang tidak bisa menyelesaikan permasalahan banjir hingga 100 persen. Hal itu, mengingat Semarang adalah kota yang berbatasan langsung dengan laut dan memiliki daerah pesisir.

“Kota Semarang ini kan unik, ada bukit, ada daerah kota di bawah yang kalau kita lihat ini selalu ada fenomena penurunan muka tanah. Makanya, butuh pengawasan dalam pembangunan,” katanya.

Share This Article
Leave a comment