DPRD Jateng Soroti Jalan Rusak Jepara-Keling, Anggaran Perbaikan Hanya Rp5 M

Athok Mahfud
10 Views
3 Min Read
Anggota Komisi D DPRD Jateng Nurul Furqon di Balai Desa Suwawal Kabupaten Jepara untuk melakukan monitoring persoalan jalan rusak di ruas Jepara-Keling. (Foto: DPRD Jateng)

INDORAYA – DPRD Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menyoroti permasalahan jalan rusak di ruas Jepara-Keling yang pada tahun 2025 ini akan diperbaiki hanya dengan anggaran Rp5 miliar.

Anggota Komisi D DPRD Jateng Nurul Furqon meminta Balai Pelaksana Jalan (BPJ) Wilayah Pati, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya (DPU BMCK) Provinsi Jateng untuk memperhatikan ruas jalan yang rusak tersebut.

Menurutnya, kerusakan ruas jalan Jepara-Keling sudah menjadi permasalahan sejak dulu. Kerusakan ini dikarenakan kendaraan berat yang melewati jalan tersebut membawa beban melebihi kapasitas.

“Permasalahan jalan rusak di Jepara-Keling itu sudah dari dulu dan yang menjadi permasalahan paling mendasar karena tonase angkutan yang lewat melebihi kapasitas,” katanya saat melakukan monitoring di Balai Desa Suwawal Jepara, beberapa waktu lalu.

“Nah, bagaimana upaya yang sudah dilakukan BPJ, apalagi ini musim hujan, supaya pengendara jalan selamat dan nyaman lewat jalan ini,” tanya Nurul Furqon kepada perwakilan BPJ Wilayah Pati serta DPU BMCK yang hadir dalam kesempatan itu.

Balai BPJ Wilayah Pati Api Diana Setiaji menjelaskan tentang rencana rekontruksi pengerjaan tahun anggaran 2025. Ia bilang, ruas Jepara-Keling awalnya merupakan Jalan Kabupaten dan sekarang menjadi Jalan provinsi.

“Awalnya, dipersiapkan bukan untuk aktivitas berat. Pondasi jalan hanya 5 cm, lalu bawahnya tanah merah. Makannya, kalau buat dilalui kendaraan berat jadi ambles,” ungkap dia.

Dia bilang, untuk perbaikan awal harusnya pondasi terlebih dahulu namun anggarannya terbatas. Anggaran yang tersedia yakni Rp5 miliar di tahun ini sebetulnya hanya untuk penanganan lubang.

“Permaslahan lainnya, beberapa drainase tidak berfungsi dengan baik. Ada yang tidak lengkap, ada yang ditutup warga, jadi air hujan mengalir di jalan dan menggenang yang menyebabkan jalan sering rusak. Jadi, kami harus membongkar drainase itu,” imbuh Api Diana.

Sementara Ketua Kelompok Kerja Jepara-Kudus Parjo juga menjelaskan kesulitan dalam perbaikan jalan saat musim hujan ini. Menurutnya, kesulitannya saat ini adalah cuaca sehingga tidak mungkin melakukan perbaikan saat ada air menggenang di jalan.

“Karena hujan, tidak bisa melakukan tambal lubang. Yang bisa dilakukan saat ini, langkah-langkahnya dengan memasang rambu-rambu hati-hati ada lubang. Harapannya, pengendara jalan memperlambat kecepatan,” ungkap dia.

Saat ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemkab Jepara untuk pemasangan rambu-rambu supaya angkutan berat sementara tidak lewat ruas jalan Jepara-Keling guna mengurangi kerusakan jalan yang lebih ekstrim.

“Selain itu, juga melakukan sosialisasi kepada warga mengenai bahu jalan yang jadi drainase yang ditutup warga untuk dibongkar dengan harapan meminimalisir air keluar dari badan jalan. Karena, jalan kalau terlalu sering tergenang air, cepat rusak,” katanya.

Sebagai informasi, rencana rekonstruksi jalan Jepara-Keling Tahun Anggaran 2025 nilainya sebesar Rp 5 miliar dengan masa pelaksanaan 210 hari kalender.

Rencana lokasi rekonstruksi berada di di Km 75+875 sampai dengan 76+580 dengan masa pemeliharaan 1.095 hari kalender. Pengerjaan akan dimulai pada pertengahan Februari mendatang.

Share This Article