INDORAYA – Dalam rangka mencari solusi untuk mengatasi urbanisasi yang berlebihan dan dampaknya terhadap desa, Forum Grup Diskusi (FGD) digelar di Kabupaten Temanggung (13/12). Acara ini menghadirkan Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Heri Pudyatmoko, sebagai narasumber utama.
Urbanisasi yang terus meningkat selama beberapa tahun terakhir dinilai membawa tantangan besar, baik bagi perkotaan maupun pedesaan. Kota-kota besar menghadapi tekanan infrastruktur, kepadatan penduduk, dan masalah sosial, sementara desa kehilangan sumber daya manusia potensial, sehingga terjadi perlambatan pembangunan di wilayah pedesaan.
Dalam paparannya, Heri Pudyatmoko menekankan pentingnya pendekatan strategis yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan.
“Urbanisasi tidak bisa dihentikan sepenuhnya karena merupakan bagian dari dinamika pembangunan, tetapi dampaknya harus kita kelola dengan baik. Salah satunya adalah memastikan bahwa desa tetap menjadi tempat yang menarik untuk tinggal dan bekerja,” ujarnya.
Beberapa strategi yang disampaikan meliputi:
Pertama, Pengembangan Ekonomi Desa
Meningkatkan akses modal, teknologi, dan pasar bagi pelaku usaha di desa agar mampu menciptakan lapangan kerja yang berkelanjutan.
Kedua, Peningkatan Infrastruktur dan Layanan Publik di Desa
Heri menyoroti perlunya pemerintah daerah mempercepat pembangunan infrastruktur, seperti jalan, listrik, dan internet, serta layanan pendidikan dan kesehatan yang memadai.
Ketiga, Penguatan Kelembagaan Lokal
Melibatkan komunitas desa dalam perencanaan dan pengelolaan pembangunan agar kebutuhan masyarakat benar-benar terpenuhi.
Keempat, Desain Kebijakan yang Berimbang
Pemerintah diimbau untuk memastikan kebijakan pembangunan kota dan desa tidak saling bertentangan, tetapi saling melengkapi.
Diskusi ini juga melibatkan peserta dari berbagai kalangan, termasuk akademisi, tokoh masyarakat, dan perwakilan pemuda desa. Mereka memberikan masukan terkait kebutuhan dan tantangan spesifik yang dihadapi wilayah pedesaan.
“Kami berharap hasil FGD ini dapat menjadi masukan untuk merumuskan kebijakan yang lebih efektif di tingkat provinsi dan nasional,” pungkas Heri.
Acara ini diakhiri dengan kesepakatan untuk membentuk tim tindak lanjut guna menyusun rencana aksi berdasarkan poin-poin yang dibahas. Para peserta optimis bahwa upaya kolektif ini akan mampu meminimalkan dampak buruk urbanisasi dan mendorong pembangunan desa yang lebih inklusif dan berkelanjutan.