INDORAYA – Polemik terkait dugaan penipuan lomba tari yang rencananya akan digelar di Taman Indonesia Kaya Semarang pada Jumat (20/12/2024) lalu dan batal, terus bergulir.
Setelah ditelusuri, pembatalan lomba tari tersebut diduga merupakan ulah ketua panitia, Mei Sulistyoningsih, yang juga menjabat sebagai dosen di Universitas PGRI Semarang (UPGRIS).
Rektor UPGRIS, Sri Suciati, akhirnya angkat bicara mengenai lomba tari yang dijanjikan berhadiah Trophy Gubernur Jawa Tengah dan turut menyeret nama dosen UPGRIS tersebut, memberikan klarifikasi atas isu yang berkembang.
Suci menegaskan bahwa kegagalan lomba tari yang seharusnya digelar di Taman Indonesia Kaya beberapa waktu lalu merupakan tindakan pribadi Mei dan tidak ada kaitannya dengan universitas.
“Jika kegiatan yang dilakukan oleh Ibu Mei Sulistyoningsih, yang menjadi viral di berbagai media sosial, memang berdasarkan penugasan dari universitas, maka kami akan bertanggung jawab. Namun, saya tegaskan bahwa ini adalah kegiatan pribadi beliau, bukan kegiatan yang mengatasnamakan kampus,” tegas Suci kepada Indoraya, beberapa waktu lalu.
Ketika ditanya mengenai status Mei di Universitas PGRI Semarang, Rektor UPGRIS menyampaikan bahwa Mei adalah dosen tetap di Program Studi Pendidikan Biologi di kampusnya.
“Status beliau adalah dosen tetap di Program Studi Pendidikan Biologi,” jelas Suci.
Terkait kekhawatiran kampus terhadap kinerja Mei di masa depan setelah insiden ini, Suci menyampaikan bahwa sejauh ini proses pembelajaran yang dijalankan oleh Mei telah berlangsung dengan baik.
“Proses pembelajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat yang merupakan tiga tugas utama dosen, semuanya berjalan dengan baik,” klaim Suci.
Jika terbukti bahwa Mei telah mencatut atau menyalahgunakan nama universitas, pihak kampus akan segera memanggil yang bersangkutan untuk meminta pertanggungjawaban atas tindakan tersebut.
“Jika nama universitas digunakan untuk hal-hal yang tidak dibenarkan baik oleh hukum maupun norma, kami tentu akan mengambil langkah untuk membersihkan nama baik kami,” tegas Suci.
Sebelumnya diberitakan, Ratusan penari cilik bersama pelatih dari berbagai daerah di Jawa Tengah (Jateng) merasa tertipu dan dirugikan karena lomba tari tradisional yang digelar Semarang Economy Creative batal digelar.
Jika mengacu rundown, lomba ini digelar di Taman Indonesia Kaya Semarang, Jumat (20/12/2024) pukul 09.00 WIB. Namun hingga siang hari, panitia dan dewan juri tidak hadir di lokasi. Perlengkapan seperti soundsystem juga tidak tersedia di lokasi.