INDORAYA – Dosen Fakultas Psikologi Universitas Islam Sultan Agung (Unissula), Agustin Handayani menyebut bahwa momen Ramadan menjadi salah satu antisipasi untuk menghilangkan rasa cemas seseorang.
Salah satunya, kata dia, yakni dengan cara terapi berupa one day one juz atau membaca dan mendengarkan Al-Qur’an satu juz setiap hari.
“Ya dengan membaca Al-Qur’an, InsyaAllah dapat mengurangi kecemasan. Intensitas ibadah di bulan puasa misalnya saat orang membaca Al-Qur’an, berzikir dan melakukan muhasabah. Tiba-tiba muncul insight merasa dicerahkan oleh Allah dan ada pengalaman beragama berupa “bertemu dengan Tuhan”. Itulah yang saya kutip dari Ancok dan Suroso (2011) dimana pengalaman beragama dapat disejajarkan dengan ihsan dalam konsep Islam, ” jelas Agustin Handayani saat dihubungi Indoraya, Senin (27/3/2023) malam.
Menurut Agustin, seseorang yang membaca Al-Qur’an akan menjadi sangat produktif lantaran mampu bisa menenangkan dan menemukan solusi dari kecemasan.
“Ini juga pernah saya alami sendiri saat baca Al-Qur’an yang saya pilih secara acak, dan surat yang saya baca saat itu adalah jawaban dari kecemasan saya,” katanya.
Selain itu, ia menjelaskan terkait manfaat puasa lainnya yakni bisa mengurangi stres. Dari sudut pandang psikologis, lanjut dia, dengan berpuasa dapat mengubah pikiran menjadi tenang, damai, bahagia, mengurangi rasa takut dan agresif. Oleh karena itu berpuasa dapat mengurangi kecemasan dan depresi.
“Alasannya, karena adanya perubahan pola makan, perubahan hormon dan meningkatkan regulasi kemarahan tinggi yang berdampak individu tersebut bisa mengendalikan emosinya yang dapat memicu timbulnya stres,” beber dia.
Pada kesempatan ini, Agustin memberikan cara lain untuk menghindarkan seseorang cemas saat puasa. Kata dia, ada dua kegembiraan untuk orang yang berpuasa yakni saat berbuka puasa dan kedua saat bertemu dengan Tuhannya.
“Itulah sesuai diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra, dimana dua kegembiraan itulah akan menemukan keriangan dengan puasanya,” ucap dia.
Selain puasa, imbuhnya, tentunya tetap diniatkan semua hal baik yang dilakukan baik dalam beribadah ataupun hal lain yang semata-mata karena Allah.
“InsyaAllah jika sudah seperti itu, apapun masalah yang menimpa kita bahkan bisa jadi membuat cemas, InsyaAllah pasti ada Allah yang akan menolong kita. Karena, Allah tidak akan memberikan cobaan di luar batas kemampuan hambanya,” tuntasnya.