Ad imageAd image

Dispangtan Kota Salatiga Semprot Insektisida Cegah LSD

Sigit H
By Sigit H 35 Views
3 Min Read
Petugas saat melakukan penyemprotan disinfektan di kandang sapi

INDORAYA – Dalam Upaya pencegahan  Penyakit LSD (Lumpy Skin Disease) yang beberapa waktu terakhir ini  menyerang ternak khususnya sapi di Kota Salatiga, Polres Salatiga bersama Dinas Pangan dan Peternakan  (Dispangtan) Kota Salatiga melakukan penyemprotan insektisida di Kandang Ternak Sapi Koloni Laras Mulyo, Kumpulrejo Argomulyo Kota Salatiga.

 

“Kita melaksanakan pendampingan dari  Dispangtan Kota Salatiga yang melakukan penyemprotan insektisida di Kandang Ternak Sapi Koloni Laras Mulyo Kumpulrejo” jelas AKP Sarwoko SH Kapolsek Argomulyo yang hadir bersama Kasi Humas Polres Salatiga Iptu Henri Widyoriani, SH mewakili Kapolres Salatiga AKBP Feria Kurniawan, S I.K.

 

Drh. Haryono dari Dispangtan Kota Salatiga menjelaskan  penyemprotan insektisida ini bertujuan membasmi vektor yang dapat membawa virus LSD dari ternak yang sudah terjangkit yaitu nyamuk, lalat, tungu dan caplak, LSD merupakan penyakit yang mudah menular berupa benjolan-benjolan pada kulit. “Tanda-tanda lainnya adalah demam, nafsu makan turun dan keluar air liur berlebihan,” jelas drh. Haryono.

 

Sejak akhir Desember 2022 saat pertama kali merebak LSD di Kota Salatiga terdapat 3 ekor pedhet (anak sapi) mati karena terserang virus LSD, sedangkan puluhan sapi lainnya dinyatakan sudah sembuh maupun dalam proses penyembuhan, untuk sampai dalam tahap dinyatakan sembuh memakan waktu yang cukup lama bisa sampai dua bulan.

 

Kapolsek Argomulyo dalam kesempatan tersebut mengingatkan peternak bahwa sebagai upaya  pencegahan selain penyemprotan disinfektan agar selalu menjaga kebersihan kandang ternak serta segera melaporkan ke petugas kesehatan hewan terdekat, jika menemukan gejala-gejala LSD pada hewan ternaknya.

 

Sementara, Kasi Humas Polres Salatiga yang mewakili Kapolres Salatiga AKBP Feria Kurniawan, S.I.K, mengatakan bahwa LSD atau Lumpy Skin Disease  adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh virus yang dapat menyerang sapi dan kerbau, penyakit tersebut secara langsung dapat dilihat pada kulit ternak, berupa benjolan seperti penyakit cacar.

 

“Jika benjolan ini pecah, maka akan meresap ke daging hewan ternak dan membusuk. Ini tentu akan menurunkan kualitas dan harga sapi, oleh karena itu, upaya pencegahan harus terus kita lakukan,” jelas Iptu Henri Widyoriani, S.H.

 

“Namun peternak maupun pemilik sapi dan kerbau tidak perlu khawatir karena dengan penanganan yang baik, LSD bisa disembuhkan, seperti apa yang kita lakukan ini yaitu penyemprotan insektisida di Kandang Ternak Sapi Koloni Kelompok Tani Laras Mulyo, Kumpukrejo,” pungkas Iptu Henri. (*)

Share this Article
Leave a comment