Ad imageAd image

Disnakkeswan Jateng Minta Kesehatan Hewan Ternak Dijaga, Musim Kemarau Rawan Terserang Penyakit

Athok Mahfud
By Athok Mahfud 647 Views
2 Min Read
Ilustrasi sapi ternak sedang makan rumput

INDORAYA – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) meminta para peternak untuk menjaga kesehatan ternaknya. Pasalnya suhu udara yang panas di musim kemarau membuat ternak rawan terserang penyakit.

Sekretaris Disnakkeswan Jateng Haryanta Nugraha mengatakan, panasnya suhu udara dapat menyebabkan hewan ternak maupun unggas stres hingga berujung pada mudahnya terjangkit penyakit atau virus.

Selain suhu udara, adanya kekeringan terhadap produksi pakan ternak juga berpengaruh. Pasokan rerumputan hijau yang berkurang dan sulit didapat juga memicu hewan ternak maupun unggas mudah mengalami stres.

BACA JUGA:   Mbah Sukarni Tewas Usai Jatuh ke Sumur, Diduga Menceburkan Diri Karena Depresi

“Stres ini berpotensi menurunkan kesehatan dan rentan terhadap penyakit. Karena asupan makananya juga bisa berkurang,” ucap Sekretaris Disnakkeswan Jateng Haryanta Nugraha, Rabu (11/9/2023).

Maka dari itu, Disnakkeswan Jateng mengingatkan para pemilik ternak untuk menjaga kesehatan ternaknya dengan cara memberikan vitamin secara berkala dan menaga kebersihan kandang.

Tidak hanya itu saja, Haryanta juga mengajak petugas lapangan untuk terus memberikan terapi suportif kepada ternak yang ada di 35 kabupaten-kota di Jateng.

“Maka jaga kondisi (kesehatan dengan vitamin) itu penting. Kemudian kordinasi dengan petugas agar bisa memberi asupan vitamin, membantu menjaga kesehatan, kebersihan lingkungan. Agar imun tidak menurun dan terkena virus berbahaya,” beber Haryanta.

BACA JUGA:   Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan, DLHK Jateng Siap Terjunkan Tim Patroli

Berdasarkan data Disnakkeswan Jateng, populasi hewan ternak hingga September 2023 tercatat untuk sapi potong ada sebanyak 1,9 juta ekor dan sapi perah 101 ribu. Sementara untuk kambing ada 3,75 juta, domba 2,28 juta, dan unggas ayam ada 316 juta ekor.

Share this Article
Leave a comment