Ad imageAd image

Disdikbud Catat Masih Ada 17 Kecamatan di Jateng Tak Punya SMA/SMK Negeri

Athok Mahfud
By Athok Mahfud 800 Views
3 Min Read
Kepala Disdikbud Jateng Uswatun Hasanah usai Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional di Halaman Gubernuran Jateng, Selasa (2/5/2023). (Foto: Athok Mahfud/Indoraya)

INDORAYA – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mencatat masih ada sebanyak 17 kecamatan di Jateng yang tidak mempunyai fasilitas SMA/SMK negeri atau termasuk dalam zona blankspot.

“Sebanyak 17 titik blank spot itu yang kita laporkan tahun ini, kalau nanti tiba-tiba ada yang sudah oke, fix siap dibangun,” ujar Kepala Disdikbud Jateng Uswatun Hasanah kepada Indoraya.news usai Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional di Halaman Gubernuran Jateng, Selasa (2/5/2023).

Sebanyak 17 daerah yang tidak memiliki SMA/SMK negeri di Jateng tersebut di antaranya yakni Kecamatan Pagentan, Kecamatan Tawangmangu, Dusun Rahtawu Kecamatan Gebog, Kecamatan Kemalang, dan Kecamatan Pancur, Kecamatan Karangtengah.

Selanjutnya Kecamatan Batuwarno, Kecamatan Poncowarno, Kecamatan Tlogomulyo, Kecamatan Bejen, Kecamatan Gladagsari, Kecamatan Kalikotes, Kecamatan Tamansari, Kecamatan Ngaringan, Kecamatan Madukara, Kecamatan Kebonarum, dan Kecamatan Wonosamudra.

Soal 17 kecamatan di Jateng yang belum memiliki SMA/SMK negeri, Uswatun mengaku cukup terbantu dengan adanya sekolah swasta. Kehadiran SMA/SMK swasta dinilainya telah berkontribusi bagi pemajuan pendidikan di Jateng.

Lebih lanjut, Disdikbud Jateng akan mendirikan sekolah di zona blankspot secara bertahap dan berproses guna pemerataan akses pendidikan kepada masyarakat. Penambahan SMA/SMK negeri disesuaikan dengan prioritas kebutuhan.

Uswatun mengatakan, tahun ini pihaknya telah menyelesaikan pembangunan SMA Pasar Kliwon di Solo dan dan SMK Pagentan. Sementara SMAN 1 Tawangmangu memasuki pembangunan tahap tiga dan SMK Lumbir masih dalam penyelesaian.

Sebelumnya, Disdikbud Jateng mengusulkan pembangunan enam sekolah prioritas lewat Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Yakni USB SMAN di Kecamatan Bruno Kabupaten Purworejo, USB SMA/SMK N di Kecamatan Garung Kabupaten Wonosobo.

Selanjutnya USB SMAN di Kecamatan Tegal Selatan Kota Tegal, USB SLBN di Kecamatan Purwokerto Kabupaten Banyumas, USB SMAN di Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta, dan USB SMAN di Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas.

“Insyaallah nanti akan dikaji ya, yang pertama itu pembebasan tanahnya dulu seperti apa agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari karena asetnya harus menjadi aset Pemprov,” terang Uswatun.

Selanjutnya selain sejumlah sekolah yang telah digarap, dari 17 zona blankspot tersebut, salah satu kecamatan yang lokasi pembangunan sekolahnya sudah menjadi aset milik Pemprov Jateng berada di Karang Jambu.

“Kemarin juga dari Demak itu wakil bupati sudah menemui saya untuk siap menyerahkan tanah, yang Klaten pun juga sudah mulai berproses, sekarang banyak yang sudah berproses, di Cilacap PJ Bupati juga sedang proses pelimpahan tanah ke Pemprov,” ungkap Uswatun.

Share this Article
Leave a comment