INDORAYA – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkap capaian imuniasi dasar lengkap belum memenuhi target. Dinkes menargetkan pada bulan Juli program imuniasi ini mencapai 50 persen, namun realisasinya baru 40 persen.
Hal itu dikatakan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Jateng, Irma Makiyah usai acara bertajuk Jaga Bersama: Training of Trainer Komunikasi Perubahan Perilaku untuk Imunisasi HPV di KHAS Semarang Hotel, Rabu (7/8/2024).
“Jadi cakupan imunisasi dasar lengkapnya Jawa Tengah ini harusnya 50 persen, ini kita baru 40 persen, jadi masih ada gap 10 persen,” ujar dia.
Dia berkata, Dinkes Jateng menargetkan pada akhir 2024, pemberian vaksin melalui program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) mencapai 95 persen di 35 daerah di Jateng. Oleh itu pihaknya menggencarkan sosialisasi agar cakupannya lebih luas.
Irma mengungkapkan sejumlah penyebab capaian imunisasi belum mencapai target. Mulai dari minimnya kesadaran orang tua hingga akses layanan ke sejumlah daerah terpencil yang terkendala.
“Ini sebabnya macem-macem ya dari kesadaran orang tua yang kurang, akses layanan di daerah-daerah yang sulit sejauh ini kita evaluasi satu persatu,” ungkap dia.
Pada kesempatan lain, Kepala Dinkes Jateng Yunita Dyah Suminar menerangkan, BIAS adalah upaya pemberian imunitas rutin secara terintegrasi, meliputi kegiatan imunisasi tambahan berupa pemberian satu dosis imunisasi campak-rubela kepada sasaran kelas 1 anak sekolah dasar (SD) sederajat.
Kegiatan BIAS juga meliputi imunisasi tambahan berupa pemberian satu dosis imunisasi HPV kepada anak perempuan kelas 5 dan 6 SD. Tidak hanya itu, BIAS juga mencakup pemberian satu dosiss imunisasi DT untuk kelas 1 SD, dan imunisasi Td untuk sasaran semua anak kelas 2 dan 5 SD atau sederajat.
“Kalau imunisasi HPV untuk mencegah kanker serviks dengan sasaran prioritas yang telah ditetapkan, ini baru tahun kedua dilakukan. Menurut kami imunisasi HPV harganya cukup mahal dan efektif mencegah kanker serviks, masyarakat diharapkan bisa memanfaatkan,” ujarnya usai Launching Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS), Imunisasi Kejar, dan Population Clock, di Wisma Perdamaian, Rabu (7/8/2024).
Menurut Yunita, BIAS menjadi cara Dinkes Jateng untuk mengedukasi masyarakat berkaitan dengan imunisasi itu sangat penting. Sebab ada beberapa penyakit yang bisa dicegah lewat imunisasi, seperti polio dan tuberculosis (TB).
“BIAS menjadi upaya kita untuk mengedukasi masyarakat berkaitan dengan imunisasi sebetulnya bisa mencegah penyakit. Harapannya kalau di imunisasi dia (anak-anak( tidak kena penyakit. Contohnya polio dan TB,” ucap dia.