Dinkes Jateng Respon Perempuan di Pemalang Diduga Kena Tumor Gegara Program KB

Athok Mahfud
67 Views
2 Min Read
Akun instagram @nyinyir_update_official menarasikan perempuan muda di Kabupaten Pemalang mengeluh diduga terkena tumor gegara program Keluarga Berencana (KB)

INDORAYA – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) merespon unggahan viral di media sosial yang memperlihatkan perempuan muda di Kabupaten Pemalang mengeluh diduga terkena tumor gegara program Keluarga Berencana (KB).

Postingan di instagram @nyinyir_update_official memperlihatkan perempuan muda mengeluh sakit kepala tak kunjung membaik selama dua tahun.

Hasil CT scan wanita yang sedang dilakukan perawatan medis fisioterapi selama enam bulan pasca operasi menunjukkan adanya tumor lebih dari dua sentimeter yang sudah bersarang di otak diduga gegara program Keluarga Berencana (KB).

“Hati hati ya gaes dalam Penggunaan KB. Viral Wanita di Jateng Ngeluh Sakit Kepala Bertahun-tahun, Tak Tahunya Kena TUM0R Ot4K karena Jangka Panjang Penggunaan KB Suntik,” tulis narasi di akun @nyinyir_update_official.

Menanggapi hal ini, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Jateng, dr Elhamangto Zuhdan masih melakukan penelusuran terhadap penderita tumor otak itu. Sebab, hasil koordinasi dengan rumah sakit kabupaten Pemalang sementara belum ditemukan informasi pasti.

“Infonya penderita asal Pemalang. Tapi identitas penderita masih kami telusuri. Di rumah sakit belum ditemukan,” katanya kepada wartawan, Senin (14/4/2025).

Dijelaskannya, penggunaan suntik KB maupun pil yang sifatnya hormon pemicu tumor otak masih dalam perdebatan. Hasil penelitian selama ini, belum ada yang menunjukkan adanya hubungan yang signifikan.

“Jadi sifatnya masih asentif, belum bisa dipastikan bahwa itu karena penggunaan KB. Artinya, meski ada sampel menunjukkan adanya signifikan, tapi ada faktor yang lain,” ungkap Elham.

Oleh karena itu, penderita tumor otak tidak bisa dikatakan sebagai pemberian KB suntik maupun hormonal. Faktor variabelnya masih beragam dan sifatnya masih asumsi.

“Jadi belum bisa dikatakan pemberian KB suntik maupun hormonal ini sebagai penyebab tunggal terjadinya kasus tumor otak pada penderita,” imbuhnya.

Lebih lanjut, muculnya tumor otak pada penderita bisa juga terjadi pada sebelum pemberian suntik KB atau telah memiliki tumor sejak kecil. Dia menegaskan, tumor tidak disuntik KB pun tetap akan berkembang.

“Itu namanya sifatnya beririsan. Artinya, periode tumor otak tumbuh, kemudian penderita pada periode pemberian KB suntik jangka panjang, ketika jangka panjang muncul pas tumor otaknya pada ukuran yang mengganggu,” tandas Elham.

Share This Article