INDORAYA – Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Tengah (Jateng) merespon kabar bahwa ada seorang warga di Kabupaten Brebes yang diduga terjangkit virus cacar monyet atau monkeypox (Mpox). Pasien berinisial E itu kini tengah dirawat di ruang isolasi RSUD Brebes.
Kepala Dinkes Provinsi Jateng Yunita Dyah Suminar menyebut, diagnosa sementara, pasien berusia 30 tahun itu hingga saat ini masih cacar biasa. Meski demikian, Dinkes akan mengambil sampel untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Yunita berkata, kondisi E sekarang sudah membaik. Namun, pasien belum boleh pulang karena masih harus menjalani perawatan untuk pengambilan sampel di rumah sakit.
“Memang dilihat ada kaya cacar bengkak, makanya orang lain mengira jangan-jangan cacar monyet. Tetapi diagnosa bandingnya masih cacar biasa sih, tapi masih mau diperiksa lanjutan ini,” kata Yunita saat dihubungi, Rabu (4/9/2024).
Dia melanjutkan, apabila dilihat dari gejala yang dialami pasien, tidak ada tanda-tanda mengarah pada dugaan cacar monyet. Meski demikian, pihaknya tetap menunggu hasil pemeriksaan laboratorium yang diprakirakan bisa mencapai sepekan.
“Tapi kita akan lihat perkembangan periksaan spesimennya dulu ya, untuk memastikan, meskipun dari pemeriksaan medis tidak ada yang spesifik pembesaran getah bening, jadi enggak menuju ke sana [cacar monyet], tapi kita tetap harus waspada, dan insyaallah aman,” imbuh Yunita.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Irma Makiah mengatakan, sejauh ini belum ada kasus positif cacar monyet di 35 kabupaten/kota. Ia juga memastikan, kasus di Brebes bukanlah Mpox.
“Yang selama di Jateng suspek hasilnya discarded, tidak ada kasus positif sampai sekarang,” kata Irma.
Meski tidak ada kasus positif, Irma tetap meminta masyarakat untuk menjaga pola hidup bersih dan sehat. Selain itu, Dinkes Jateng juga melakukan sosialisasi terkait antisipasi cacar monyet baik melalui zoom hingga media sosial (Medsos).
“Hindari penularan dengan PHBS, terus jaga perilaku seksual positif ya, jangan negatif seperti LSL (laki-laki suka laki-laki]. Kemudian jangan berganti-ganti handuk dengan orang lain,” imbau Irma.