Dinilai Ganggu Pengunjung, Dua PGOT di Kota Lama Semarang Ditertibkan

Athok Mahfud
19 Views
2 Min Read
Petugas tengah memantau keamanan dan ketertiban di kawasan Kota Lama Semarang (dok. Athok Mahfud)

INDORAYA – Petugas keamanan di kawasan wisata Kota Lama Semarang baru saja menertibkan dua pengemis, gelandangan, dan orang terlantar (PGOT), Kamis (24/06/22).

Petugas Bagian Keamanan dan Ketertiban Kota Lama Agung Teguh Nugroho mengatakan bahwa upaya ini dilakukan untuk memberikan keamanan dan kenyamanan kepada pengunjung.

Pasalnya, menurut Agung, kehadiran PGOT dikhawatirkan dapat meresahkan dan mengganggu aktivitas pengunjung yang tengah berwisata di lokasi tersebut.

“Kami baru saja mengusir PGOT, tadi ada yang pakai topi meminta-minta uang kepada pengunjung. Terus yang satu ada orang gila yang berkeliaran, itu mengganggu” ungkapnya kepada wartawan Indo Raya.

Keberadaan dua PGOT itu diketahui petugas setelah melakukan patroli keliling pada siang hari. Dua orang itu pun langsung diminta menjauh dari area Kota Lama.

“Itu adalah sikap action kita, memintanya (PGOT) pergi, biar pengunjung di sini merasa aman dan nyaman,” imbuhnya.

Sementara itu, menurutnya, petugas hanya bisa menjauhkannya dari pengunjung dan lokasi wisata. Hal ini lantaran pihaknya tidak memiliki hak untuk menindaklanjuti keberadaan PGOT tersebut.

“Tugas keamanan itu terbatas, hanya bisa menghimbau dan mengamankan. Bukan seperti polisi yang punya kewenangan untuk menindak dan memproses, kita tidak ada hak,” jelasnya.

Selama ini berdasarkan pantauan Agung, cukup banyak PGOT yang berkeliaran di Kota Lama. Jika dibiarkan terus menerus, bukan hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga dapat membahayakan pengunjung.

“Sering minta uang, bikin onar, kadang interaksi (dengan pengunjung: red) ngomong keras dan tidak sopan, apalagi pakai fisik. Kadang pada nggak pakai baju, kadang bajunya awut-awutan,” terangnya.

Selanjutnya untuk menjamin keamanan dan kenyamanan pengunjung di kawasan Kota Lama, pihaknya rutin melakukan patroli keliling dua kali dalam setiap harinya.

“Jadi tetap menghimbau bahwa PGOT harus bersih di Kota Lama, karena itu sangat-sangat mengganggu sekali,” ucap Agung.

Share This Article