Ad imageAd image

Dinas Pendidikan Kota Semarang Terus Awasi Proses Pembelajaran Tatap Muka

Kartika Ayu
3 Views
2 Min Read
Ilustrasi foto: Para pelajar saat memulai pembelajaran tatap muka di salah satu sekolahan di Kota Semarang.

INDORAYA – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang sudah mulai melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) pada hari Senin (21/2/2022) kemarin, setelah sempat berhenti sementara selama dua pekan.

Dengan demikian, dilaksanakannya pembelajaran tatap muka, para siswa diimbau tetap mematuhi protokol kesehatan dan standar operasional prosedur (SOP) demi mengantisipasi kenaikan penularan Covid-19 di sekolah. Dinas Pendidikan pun masih memberikan kebijakan hanya 50% siswa yang masuk dari total kapasitas kelas.

Sekertaris Dinas Pendidikan Kota Semarang, Hari Waluyo mengatakan, Kota Semarang memang sudah sepakat untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) untuk tingkat TK, SD, SMP.

“Maka mulai hari Senin kemarin kita putuskan untuk PTM dilaksanakan kembali, karena selama 2 minggu sudah melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) untuk mengantisipasi kenaikan kasus Covid-19,” kata Hari Waluyo, Kamis (24/2/2022).

Pihaknya juga turun ke lapangan untuk melihat kondisi ke lapangan guna melihat penerapan protokol kesehatan.

“Melihat standar operasional prosedur (SOP) setiap sekolah-sekolah itu berbeda jadi tergantung sarana dan prasarana sekolah serta kondisi sekolah masing-masing sehingga kami cek ke lapangan,” ujarnya.

Pihaknya juga sudah mempersiapkan dengan baik dan melihat sekolah sudah menyiapkan standar operasional prosedur (SOP) berjalan dengan baik serta Satgas Covid-19 di sekolah.

”Kami cek ke lapangan termasuk pengawas, penilai, teman-teman dari kantor melihat sekolah sudah menyiapkan standar operasional prosedur dengan baik dan juga ada Satgas, jadi persiapan terjaga dengan baik,” tuturnya.

Sekdisdik juga menginginkan pembelajaran tatap muka (PTM) berjalan dengan lancar. “Jika anak-anak tidak sekolah, malah main ke sana ke mari tanpa kontrol, tanpa sepengetahuan orang tua, itu malah berbahaya,” ujarnya.(IR)

Share This Article