Ad imageAd image

Dilanda Cuaca Ekstrem, Jateng Lakukan Modifikasi Cuaca Cegah Bencana

Athok Mahfud
8 Views
2 Min Read
Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana bersama Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Kantor Gubernur, Jumat (13/12/2024). (Foto: Dok. Pemprov Jateng)

INDORAYA – Sejumlah wilayah di Jawa Tengah (Jateng) berpotensi dilanda cuaca ekstrem. Sebagai bentuk mitigasi bencana, Jateng melakukan modifikasi cuaca di musim penghujan akhir tahun 2024 ini.

Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana berkata, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Koordinasi tersebut terkait penerapan teknologi modifikasi cuaca (TMC). Adapun hari ini merupakan hari ketiga modifikasi cuaca diberlakukan di Jawa Tengah.

“Kami sudah minta bantuan untuk TMC dengan BMKG dan BNPB guna melakukan modifikasi cuaca. Sekarang sudah hari ketiga,” ujar Nana menerima kunjungan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Kantor Gubernur, Jumat (13/12/2024).

Dengan teknologi modifikasi cuaca, dia berharap upaya ini dapat memecah cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi di sejumlah wilayah. Nana tidak ingi kejadian seperti di Demak dan Grobogan tahun lalu kembali terulang.

“Jangan sampai ada korban dari masyarakat,” tegas Nana Sudjana.

Pihaknya menyampaikan terima kasih kepada BMKG yang telah memberikan warning atas situasi yang ada. Pihaknya pun mengaku telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi menghadapi cuaca ekstrem.

Beberapa langkah antara lain memastikan kesiapan relawan melalui Apel Siaga yang digelar oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng beberapa waktu lalu. Selain itu juga memastikan kondisi peralatan yang digunakan saat menghadapi bencana.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan bahwa pihaknya telah memperkirakan akan terjadinya cuaca ektrem di sejumlah daerah di Jateng pada 16 hingga 23 Desember mendatang.

“Kami sengaja ke Jawa Tengah karena eskalasinya menguat. Ini berarti tanggul-tanggul yang ada itu harus diperkuat,” kata dia.

Ia menyebutkan, sejumlah daerah yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem yaitu Kabupaten Jepara, Pemalang, Pekalongan, Tegal, hingga Brebes.

Dwikorita bilang, sejumlah tanggul di Jateng memang sudah diperkuat kontruksinya, namun koordinasi dengan sejumlah balai wilayah sungai harus tetap dilakukan sebagai upaya pencegahan banjir.

Pihaknya berharap, meskipun berbagai upaya mitigasi telah dilakukan oleh pemerintah, namun masyarakat diminta tetap waspada dan mematuhi apa yang disampaikan oleh pemerintah.

Share This Article
Leave a Comment