INDORAYA – Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu (Mbak Ita) akhirnya muncul ke publik setelah dikabarkan menghilang pasca penggeledahan oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Penggeledahan dilakukan guna menyelidiki dugaan kasus gratifikasi sejumlah proyek di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang.
Mba ita kembali muncul ke publik dengan menghadiri rapat Paripurna DPRD Kota Semarang, Senin (22/07/2024). Pengamatan di lokasi, Mbak Ita hadir mengenakan pakaian berwarna merah muda dan kerudung putih, duduk di depan bersama Ketua DPRD Kadar Lusman, dan tiga Wakil Ketua DPRD Kota Semarang.
Usai mengikuti rapat paripurna, dia membenarkan kantornya telah digeledah penyidik KPK. Ia juga menegaskan dirinya ada di ruangan ketika KPK melakukan penggeledahan.
Mba ita pun menyatakan siap mengikuti prosedur yang berlaku terkait dugaan kasus gratifikasi hingga pemerasan di lingkungan Pemkot Semarang yang menyeret namanya.
Meskipun ada penggeledahan oleh KPK, Mbak Ita memastikan seluruh kegiatan Pemkot Semarang berjalan normal, dan akan tetap melayani masyarakat.
“Ya saya pada saat ada kegiatan di pemkot ya saya ada di kantor jadi ada cuma memang di atas. Alhamdulillah saya sampai saat ini baik baik, mengikuti prosedur yang dilaksanakan,” katanya kepada wartawan usai rapat Paripurna di kantor DPRD Kota Semarang, Senin (22/7/2024).
Ketika disinggung soal KPK melarang diriny untuk luar negeri, Mbak Ita menegaskan ia masih di Semarang.
“Saya ada di sini saya tidak kemana mana saya ada di sini,” tegasnya.
Informasi yang beredar, hari ini KPK melanjutkan penggeledahan di Rumah Sakit Daerah Wongsonegoro (RSWN) Semarang.
Diduga proyek rumah sakit tersebut digarap oleh PT Chimarder 777, yang dipegang oleh Martono. Di mana ia juga diduga terlibat dalam kasus gratifikasi sejumlah proyek di lingkungan Pemkot Semarang.
Selain RSWN, KPK masih melakukan penggeledahan di Dinas Kesehatan Kota Semarang.