“Chaplyne adalah penderitaan kami hari ini. Sampai saat ini, ada 22 tewas, lima di antaranya terbakar di dalam mobil, seorang remaja meninggal, dia berusia 11 tahun, sebuah roket Rusia menghancurkan rumahnya,” terang Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Kamis (25/8/2022).
Zelensky mengatakan operasi pencarian dan penyelamatan di stasiun kereta tersebut terus berlanjut. Secara tegas Zelensky juga mengutuk serangan tersebut.
“Kami akan membuat penjajah menjawab semua yang telah mereka lakukan. Dan kami pasti akan mengusir penjajah dari tanah kami,” imbuh Zelensky.
Konflik antara Rusia-Ukraina yang masih berlangsung hingga saat ini disebut tak lepas dari buah perlawanan pihak Ukraina. Duta Besar Ukraina di Jakarta, Vasyl Hamianin, mengatakan sebetulnya Rusia ingin menghancurkan Ukraina dalam tempo tiga hari saja.
“Seberapa mampu mereka (Rusia) mencoba membuat kita menyerah? Ini tidak akan terjadi, Saya ulangi, kedengarannya menyedihkan tetapi hasilnya menunjukkan kepada kita bahwa tiga hari untuk mengokupansi dan membuat pemerintah Ukraina menyerah tak terjadi. [Malah] hari 24 [Agustus] tepat enam bulan” ucap Vasyl dalam acara untuk memperingati kemerdekaan Ukraina ke-31, Stand for Freedom di Jakarta Pusat, Rabu (24/8).
Seperti diketahui Rusia menginvasi Ukraina pertama kali pada 24 Februari lalu. Presiden Vladimir Putin mengatakan alasan menyerbu negara tetangganya untuk demileterisasi dan denazifikasi.