Di Hadapan 100 Investor, Gubernur Luthfi Ungkap Keuntungan Investasi di Jateng

Athok Mahfud
45 Views
3 Min Read
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi saat bertemu investor dalam acara Indonesia Investment Summit di Swissotel kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) Jakarta, Selasa (15/4/2025). (Foto: Dok. Pemprov Jateng)

INDORAYA – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Luthfi mengungkap beragam keuntungan yang akan didapat investor ketika mau melakukan investaasi di 35 kabupaten/kota di Jateng.

Hal ini disampaikan Gubernur Luthfi saat bertemu 100 investor dari China, Malaysia, Singapura, Hongkong, dan Indonesia dalam acara Indonesia Investment Summit di Swissotel kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) Jakarta, Selasa (15/4/2025).

Ia memaparkan, banyak keuntungan bagi investor bila nenanamkan modalnya di Jateng. Mulai dari keamanan karena tidak ada premanisme, kepastian hukum, kemudahan tahapan perizinan secara online, ketersediaan tenaga kerja profesional hingga, hingga upah yang kompetitif.

Secara regulasi, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Jawa Tengah yang menyasar pada infrastruktur di tahun 2025 dan swasembada pangan di 2026 disebutnya jadi keuntungan bagi investor.

Dia menekankan bahwa di Jateng tak ada premanisme kepada investor. Ia menjaminan keamanan dan kepastian hukum diberikan pada semua investor yang masuk di Jateng.

“Investor tidak boleh diganggu, tak ada premanisme. Malpraktek, premanisme minta-minta tidak boleh. Semuanya sesuai hukum,” tegas Mantan Kapolda Jateng tersebut.

Ia menegaskan bahwa tak boleh ada organisasi massa atau siapapun yang melakukan tindakan premanisme yang mengganggu investasi. Ia telah menerapkan hal itu semenjak aktif di kepolisian. Jika ada yang mengganggu, perusahaan bisa langsung melapor.

“Lapor langsung boleh, apalagi rumah gubernur itu adalah rumah rakyat,” tegas Ahmad Luthfi.

Pihaknya juga mengajak investor untuk memindahkan pabriknya ke Jawa Tengah, karena wilayah ini sistem pengupahannya bisa dikompromikan secara tripartit antara perusahaan, buruh, dan pemerintah. Hal itu sesuai dengan ketentuan hubungan industrial.

Perihal perizinan, semua dilakukan secara online. Hal ini guna menghindari birokrasi yang berbelit. Investor juga bisa memantau progres pengajuan perizinannya. Jika ada sumbatan bisa segera melaporkan. Selain itu kepala dinas juga siap mengawal perizinan.

Kondisi infrastruktur jalan, terutama jalur-jalur ekonomi juga menjadi prioritas perbaikan dan perawatan. Sehingga distribusi barang akan lancar dan menguntungkan secara bisnis.

Sementara itu, Ketua Asian Trade Tourism and Economic Council (ATTEC), Budiharjo Iduansjah mengapresiasi langkah Gubernur yang siap dengan kehadiran investor. Kegiatan yang diprakarsai ATTEC itu menjembatani investor dengan semua daerah di Indonesia.

“Jateng punya lahan sangat luas. Sangat tepat untuk industri apa saja,” kata Budiharjo.

Share This Article