Ad imageAd image

Debat Pilwakot Semarang, Iswar dan Joko Adu Gagasan Soal Mitigasi Bencana

Athok Mahfud
By Athok Mahfud 14 Views
3 Min Read
Debat perdana Pilwakot Semarang 2024 di Hotel MG Setos, Jumat (1/11/2024) malam

INDORAYA – Calon Wakil Wali Kota Semarang nomor urut 1, Iswar Aminuddin dan Calon Wakil Wali Kota Semarang, Joko Santoso beradu gagasan dan strategi dalam menyikapi mitigasi bencana dalam debat perdana Pilwakot 2024.

Debat yang mengangkat tema Ekonomi, Infrastruktur, dan Ketahanan Kota Semarang ini digelar di Hotel MG Setos Kota Semarang, Jumat (1/11/2024) malam.

Iswar Aminuddin dan Joko Santoso beradu gagasan dalam sesi menanggapi pertanyaan panelis terkait strategi mengatasi bencana banjir, rob, dan longsor yang sering melanda Kota Semarang.

Joko Santoso mengatakan bahwa dirinya telah mengidentifikasi jenis bencana yang kerap terjadi di Semarang. Dia menyebut dua program, yakni Semarang Mbangun dan Semarang Ijo Royo-royo dalam mengatasi bencana.

“Banjir sendiri ada dua sumber, yaitu kiriman dari daerah atas dan akibat curah hujan tinggi. Maka dari itu, Yoyok-Joss hadir dengan program Semarang Mbangun, Semarang Ijo Royo-royo sebagai upaya untuk memperkuat ketahanan bencana,” kata dia.

Joko juga menyatakan bahwa dirinya telah berkoordinasi dengan para ahli dalam bidang penanggulangan bencana di Semarang. Salah mitigasinya ialah membangun sistem pendeteksi atau early warning system di daerah rawan bencana.

“Kami sudah bertemu dengan para ahli di bidang penanggulangan bencana. Kami akan membangun sistem Early Warning System (EWS) agar Semarang siap menghadapi bencana,” beber Ketua DPC Gerindra Kota Semarang ini.

Joko menekankan bahwa semangat kolaboratif menjadi kekuatan Yoyok-Joss. Pihaknya akan menggandeng berbagai pihak, mulai dari pemerintah hingga swasta, untuk menghadapi ancaman bencana di Kota Semarang.

Di sisi lain, Calon Wakil Wali Kota Semarang nomor urut 2, Iswar Aminuddin memberikan tanggapan dan menyindir pengalaman Joko Santoso yang pernah menjadi anggota DPRD Kota Semarang. Menurutnya, persoalan bencana seperti banjir akarnya ialah di hulu.

Iswar yang diusung oleh PDI Perjuangan itu juga menyinggung soal alih fungsi lahan di daerah tetangga, Kabupaten Semarang dan Kendal yang semakin masif dan memicu bencana di Kota Semarang.

“Sejujurnya, Semarang baru bergerak di hilir, kita belum bekerja dari hulu. Perubahan fungsi lahan di Kabupaten Semarang dan Kendal sangat signifikan,” kata Iswar.

“Jangan sampai hal ini menurunkan indeks kualitas air kita. Kerja sama antar daerah harus kita utamakan,” ucap mantan Sekretaris Daerah Kota Semarang tersebut.

Mendengar jawaban Iswar, Joko Santoso mengungkapkan bahwa Kota Semarang akan menerima bantuan Rp1,1 triliun untuk membangun Sistem Pengelolaan Air limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) dari pemerintah pusat.

“Pak Iswar, yang merupakan mantan Sekda, tentu memahami bahwa Kota Semarang akan mendapatkan bantuan Rp1,1 triliun untuk proyek SPALD-T guna meningkatkan sanitasi dasar kita, baik dalam hal air maupun pengelolaan sampah,” ujar dia.

“Dengan sanitasi dasar yang baik, insya Allah masyarakat Semarang akan semakin sehat,” balas Joko Santoso.

Share This Article
Leave a Comment