INDORAYA – Jepara tak hanya dikenal sebagai kota ukir, tapi juga menjadi rumah bagi para perajin patung yang karyanya telah menembus pasar internasional. Bahkan tak sedikit dari para pengrajin yang sudah bertahan dari beberapa dekade lalu.
Salah satunya pengrajin patung dari Kelurahan Mulyoharjo, Kecamatan Jepara, Karyono (59) yang telah memproduksi patung berbentuk hewan sejak 1997.
Keahliannya bermula dari keinginan bersama kawan-kawan sesama alumni SMIK (kini SMKN 2 Jepara) untuk mempertahankan eksistensi usaha patung di Jepara. Mereka mencari terobosan dengan menciptakan bentuk patung hewan yang berbeda dari patung baku yang telah ada.
“Jepara ini kan memang sudah ada patung, tapi bentuknya baku. Kita yang lulusan dari SMIK punya ide biar usaha patung bisa jalan dengan baik, kita kembangkan bikin patung bentuk hewan,” katanya saat ditemui di kediamannya, Selasa (20/5/2025).
Langkah itu berbuah manis. Hingga kini, patung-patung hasil karyanya masih diminati, bahkan lebih banyak dipesan oleh pembeli dari luar negeri dibanding dalam negeri.
“Order masih jalan terus. Orang luar kalau datang kesini mesti order, kita sebagai pengrajin itu sampai kepontal. Yang mematung itu agak susah soalnya beralih ke profesi lain,” katanya.
Karyono menyebutkan, dirinya telah memproduksi sekitar 50 jenis patung hewan, mulai dari anjing, gajah, kerbau, burung hantu, hingga ayam.
Patung-patung itu dikirim ke berbagai negara seperti Singapura, Prancis, Belanda, Belgia, Rusia, Bulgaria, dan India.
“Ini yang lagi rame dari Perancis, patung berbentuk anjing. Satu item pesennya itu bisa 50-100 buah patung,” ungkapnya.
Untuk harga, patung-patung tersebut dijual mulai dari Rp 700 ribu hingga Rp 5,5 juta per buah. Pembelinya kebanyakan adalah wisatawan mancanegara yang datang langsung ke tempat produksinya.
“(Buyer) biasanya langsung datang kesini. Ada klien kesini, ngajak teman, terus getuk tular,” pungkasnya.
Melalui tangan-tangan terampil seperti Karyono, seni patung Jepara terus menembus batas, membawa nama daerah ke panggung global.
