Ad imageAd image

Curhat Para Pencari Kerja di Job Fair Semarang, Persaingan Ketat Hingga Khawatir Kena Ghosting

Athok Mahfud
By Athok Mahfud 734 Views
4 Min Read
Para Pencari kerja sedang memadati Job Fair 2023 di SMKN 1 Semarang, Selasa (7/11/2023) kemarin. (Foto: Athok Mahfud/Indoraya)

INDORAYA – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) bersama SMKN 1 Semarang menggelar Job Fair 2023 pada Selasa (7/11/2023) hingga Rabu (8/11/2023). Acara yang digelar di SMKN 1 Semarang ini ditujukan bagi para pencari kerja.

Job Fair 2023 ini menggandeng 80 perusahaan. Meliputi perusahaan swasta, badan usaha milik negara (BUMN), hingga pemerintahan. Masing-masing perusahaan membuka booth dan menyediakan informasi lowongan.

Di Job Fair 2023 SMKN 1 Semarang ini, ratusan pencari kerja terlihat antusias untuk melamar pekerjaan atau sekedar mencari informasi. Antrean panjang tampak mengular di sejumlah booth perusahaan.

Salah seorang pencari kerja, Hesty (30) datang sendiri ke Job Fair 2023 dengan maksud mencari pekerjaan. Perempuan asal Magelang tersebut mengetahui informasi adanya acara ini melalui media sosial.

“Iya, dateng ke sini buat nyari pekerjaan. Dan ini sudah ngajuin (lamaran) ke dua perusahaan,” katanya saat ditemui usai pembukaan Job Fair 2023 SMKN 1 Semarang, Selasa (7/11/2023).

BACA JUGA:   Mulai 1 Juli 2023, Tarif Kapal Pelni di Semarang Naik

Sarjana asal kampus di Yogyakarta itu mengaku hampir dua tahun menganggur. Awalnya, ia sempat bekerja pada 2017, namun, perusahaan tempat dia bekerja terkena dampak dari pandemi Covid-19 pada 2022 lalu.

Sebagai seorang sarjana, dia mengakui bahwa mencari pekerjaan bukanlah hal yang mudah. Selain umurnya yang kadang terlewat batas maksimal persyaratan, persaingan antar pencari kerja juga ketat.

“Pengalaman ada, tapi batas usia kadang 25-28 tahun. Terus lulusan S1 kan ini semakin banyak, persaingan jadi makin ketat,” kata Hesty menceritakan sulitnya mencari kerja.

“Jadi kadang dibilangin (sama perusahaan), kamu ada pengalaman tapi gajinya UMR (upah minimum regional) mau enggak? Kalau enggak mau enggak usah. Jadi misal kerja, mulai dari nol lagi kaya lulusan baru,” imbuhnya.

BACA JUGA:   Unika Semarang Tidak Bersedia Dijadikan Tempat Kampanye Pilpres 2024, Begini Pertimbangan Rektor

Nasib serupa juga dirasakan warga asli Kota Semarang, Zebua (24). Lulusan salah satu SMK Negeri di Semarang itu berharap lamaran yang diajukannya ke beberapa perusahaan dalam acara ini dapat ditindaklanjuti.

Pasalnya dia memiliki pengalaman sering mengajukan surat permohonan lamaran pekerjaan ke sejumlah perusahaan. Namun, sedihnya, dia seringkali kena ghosting atau dipanggil.

“Iya, seringnya di ghosting (melamar tapi enggak ada pemberitahuan tahap lanjutan). Tapi semoga kali ini dapat kepastian,” ungkap Zebua.

Sementara itu, Kepala Disnaker Kota Semarang, Sutrisno berharap, acara ini bisa menjadi ruang bagi para pencari kerja dan perusahaan untuk saling berdiskusi mengenai kebutuhan dan perkembangan dunia kerja saat ini.

“Karena tak bisa dipungkiri ada perbedaan generasi sekarang dan generasi dulu. Generasi sekarang (anak muda) kan cenderung kerja enggak harus di gedung, kantor,” katanya saat dihubungi melalui panggilan telepon, Selasa (7/11/2023).

BACA JUGA:   Sesalkan Pemecatan Ahli Bedah Saraf RS Kariadi Semarang, IDI Jateng: Janganlah Lupakan Jasa Dokter

“Tapi bisa di rumah, di mana pun. Harapanya di sini bisa bertemu dan saling berdiskusi untuk menciptakan pembaruan teknis (persyaratan kerja dan lain sebagainya), termasuk cara kerja kedepanya,” terang Sutrisno.

Selain itu, dia juga berharap Job Fair 2023 di SMKN 1 Semarang ini bisa membantu menurunkan angka pengangguran di Kota Lunpia. Mengingat pada 2022 lalu, angka pengangguran di Semarang masih dinilai tinggi, yakni 7,60 persen.

“Kita berharap di 2023 ini bisa dibawah 5 persen. Maka saya kepingin, anak-anak yang baru lulus SMK ini mulailah dari angka nol untuk mencapai 10. Intinya siap kerja dulu apapun itu, bangun pengalaman untuk membuka (uprage) diri kedepanya,” tandas Sutrisno.

Share this Article
Leave a comment