Cuaca Panas Sentuh 38 Derajat Celsius, Legislator Kota Semarang Minta Masyarakat Waspada Ancaman Penyakit

Dickri Tifani
6 Views
5 Min Read

INDORAYA – Sekretaris Komisi D DPRD Kota Semarang Anang Budi Utomo meminta kepada warga masyarakat di daerah ini untuk mewaspadai ancaman penyakit akibat cuaca panas.

Sebagai informasi, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan rilis suhu udara di Kota Semarang yang diperkirakan mencapai 38 derajat celsius.

Angka tersebut dinilai cuaca di Kota Semarang lebih panas dibandingkan Jakarta dan Surabaya. Panas ekstrem itu, dikhawatirkan akan menimbulkan gangguan kesehatan masyarakat.

Menurut Anang, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang harus melakukan banyak upaya dalam menangani imbas dari kondisi tersebut, salah satunya adalah persoalan kesehatan.

Meski begitu, dia melihat langkah yang dilakukan Pemkot Semarang di bawah kepemimpinan Wali Kota Hevearita Gunaryanti Rahayu cukup sigap dalam mengantisipasi cuaca ekstrem.

Kesigapan tersebut terlihat, ketika dia melakukan inspeksi mendadak (sidak) beberapa pos pelayanan terpadu (posyandu), dan sekolah-sekolah di Kota Semarang.

“Saya melakukan pantauan di posyandu, pemberian vitamin-vitamin sudah dilakukan, termasuk ke sekolah-sekolah setiap Jumat,” katanya, ketika dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (4/9/2023).

Anang menuturkan, pemenuhan gizi seimbang sangat penting. Jika tidak diantisipasi dengan asupan gizi yang baik, maka kekebalan tubuh orang akan menjadi sangat rentan.

“Lihat isi piringmu, artinya harus ada keseimbangan karbohidrat, protein, lemak, sayur, dan buah. Asupan ini bisa membuat kebal dan ketahanan tubuh lebih baik,” ujarnya.

Politikus Golkar itu mengatakan, selain pemerintah turun ke bawah, masyarakat sendiri juga harus melakukan upaya-upaya preventif supaya terhindar dari berbagai penyakit yang disebabkan panas ekstrem tersebut. Terlebih, bagi masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan.

“Bisa dehidrasi jadi mudah lelah, gangguan saluran pernapasan, lalu perubahan siang menuju malam harus disikapi dengan baik,” katanya.

Anang mengatakan, kecepatan Pemkot Semarang itu menunjukkan negara hadir di tengah-tengah masyarakat. Terlebih, upaya yang dilakukan mempunyai tujuan yang jelas yaitu, memastikan pemenuhan hak atas kesehatan masyarakat.

“Kami harap jadi sistem yang tidak seperti model pemadam kebakaran, ada api baru dipadamkan,” katanya.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang, Abdul Hakam menyatakan panas ektream itu membuat berdampak buruk pada kesehatan masyarakat, terutama bagi pengidap diabetes apabila tidak berhati-hati.

Sebabnya, cuaca panas itu menyebabkan seseorang dehidrasi tinggi. Maka dari itu, Abdul Hakam memberikan saran untuk para pengidap diabetes agar tidak sembarangan meminum-minuman dingin dan manis untuk menghalau hawa panas yang ada di dalam tubuh.

“Orang dehidrasi dan dia memiliki penyakit diabetes kencing manis yang diminum tidak asal minum saja pokoknya dingin dan ternyata kadar gula tinggi pasti akan membuat beresiko ke keadaan yang kegawatan untuk orang diabetes,” ujar Abdul Hakam saat ditemui awak media di kantornya, belum lama ini.

Selain memberikan saran kepada pengidap diabetes, ia pun memberikan saran kepada masyarakat yang lainnya.

Saran pertama yakni mengurangi minuman manis dengan kadar gula yang tinggi dan minuman ber es untuk menghindari penyakit seperti batuk dan pilek.

“Orang diluar ini kan mengikuti membaca peluang, panas seperti ini orang jualan es teh jumbo. Satu dipastikan pemanisnya itu, airnya yang dipakai, karena kalau kemudian habis panas dan air es masuk itu akan membuat mulkosa di dinding tenggorokan kita. Nah itu yang bikin radang disana,” imbuhnya.

Sebaiknya, menurutnya saban harinya seseorang untuk meminum air putih minimal 3 liter. Selain minum air putih, masyarakat juga harus rutin meminum vitaman. Tujuannya agar menjaga daya tahan tubuh.

“Selain untuk merehidrasi, orang normal biasanya minum 2 liter perhari tapi kalau kondisi panas harus ditambah setengah sampai satu liter. Seperti ini juga tidak boleh diet dulu, kalau sehari tiga kali makan ya tiga kali, kalau perlu pakai vitamin yang mungkin bisa vitamin C, B dan vitamin B Complex bisa membantu tubuh kita agar sistem kekebalan tubuh kita naik,” jelas dia.

“Karena cuaca seperti ini kita harus dibutuhkan meningkatkan kekebalan tubuh makanya tidak boleh terlambat makan, cukupi hidrasi di tubuh kita dan hindari stress,” sambung dia.

Dalam kesempatan ini, Hakam memaparkan soal kondisi kualitas udara di 16 kecamatan Kota Semarang saat ini. Di mana, kualitas udaranya itu berlevel sedang dan berwarna merah yang mengandung CO2, Nitrogen Dioksida, debu-debu Particulary Matter (PM) 10 dan PM 2,5. Kualitas udara semacam ini bisa mengakibatkan seseorang terkena radang tenggorokan.

“Nah debu-debu PM 10 dan 2,5 itu kalau memapar kita manusia bisa menyebabkan radang di tenggorokan. Kalau masuk di saluran mata jadi keruh. Kemudian resiko diabetesnya aka tinggi,” pungkasnya.

Share This Article