Cuaca Panas di Kota Semarang Sentuh 37 Derajat Celsius, DKK Semarang Beri Saran Ini!

Dickri Tifani
22 Views
3 Min Read
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam saat memberikan keterangan soal cuaca panas di Kota Lunpia. (Foto: Dickri Tifani Badi)

INDORAYA – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan rilis suhu udara di Kota Semarang. Per Selasa (3/10/2023), angkanya diperkirakan mencapai 37 derajat celcius.

Menurut BMKG, angka 37 derajat celcius itu mengartikan bahwa suhu udara di Kota Semarang dirasakan lebih panas dibanding suhu udara di Jakarta dan Surabaya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang Abdul Hakam, mengatakan jika suhu udara di Kota Semarang mencapai 37 derajat celcius itu membuat berdampak buruk pada kesehatan masyarakat,
terutama bagi pengidap diabetes apabila tidak berhati-hati.

Sebabnya, cuaca panas itu menyebabkan seseorang dehidrasi tinggi. Maka dari itu, Abdul Hakam memberikan saran untuk para pengidap diabetes agar tidak sembarangan meminum-minuman dingin dan manis untuk menghalau hawa panas yang ada di dalam tubuh.

“Orang dehidrasi dan dia memiliki penyakit diabetes kencing manis yang diminum tidak asal minum saja pokoknya dingin dan ternyata kadar gula tinggi pasti akan membuat beresiko ke keadaan yang kegawatan untuk orang diabetes,” ujar Abdul Hakam saat ditemui awak media di kantornya, Senin (2/9/2023).

Selain memberikan saran kepada pengidap diabetes, Abdul Hakam pun memberikan saran kepada masyarakat yang lainnya.

Saran pertama yakni mengurangi minuman manis dengan kadar gula yang tinggi dan minuman ber es untuk menghindari penyakit seperti batuk dan pilek.

“Orang diluar ini kan mengikuti membaca peluang, panas seperti ini orang jualan es teh jumbo. Satu dipastikan pemanisnya itu, airnya yang dipakai, karena kalau kemudian habis panas dan air es masuk itu akan membuat mulkosa di dinding tenggorokan kita. Nah itu yang bikin radang disana,” imbuhnya.

Sebaiknya, menurutnya saban harinya seseorang untuk meminum air putih minimal 3 liter. Selain minum air putih, masyarakat juga harus rutin meminum vitaman. Tujuannya agar menjaga daya tahan tubuh.

“Selain untuk merehidrasi, orang normal biasanya minum 2 liter perhari tapi kalau kondisi panas harus ditambah setengah sampai satu liter. Seperti ini juga tidak boleh diet dulu, kalau sehari tiga kali makan ya tiga kali, kalau perlu pakai vitamin yang mungkin bisa vitamin C, B dan vitamin B Complex bisa membantu tubuh kita agar sistem kekebalan tubuh kita naik. Karena cuaca seperti ini kita harus dibutuhkan meningkatkan kekebalan tubuh makanya tidak boleh terlambat makan, cukupi hidrasi di tubuh kita dan hindari stress,” tegasnya.

Dalam kesempatan ini, Hakam memaparkan soal kondisi kualitas udara di 16 kecamatan Kota Semarang saat ini. Di mana, kualitas udaranya itu berlevel sedang dan berwarna merah yang mengandung CO2, Nitrogen Dioksida, debu-debu Particulary Matter (PM) 10 dan PM 2,5. Kualitas udara semacam ini bisa mengakibatkan seseorang terkena radang tenggorokan.

“Nah debu-debu PM 10 dan 2,5 itu kalau memapar kita manusia bisa menyebabkan radang di tenggorokan. Kalau masuk di saluran mata jadi keruh. Kemudian resiko diabetesnya aka tinggi,” pungkasnya.

Share This Article