INDORAYA – Jelang Pemilu 2024, bermunculan konten-konten yang harus diwaspadai oleh masyarakat. Terutama adalah anak-anak muda atau milenial yang melek dengan dunia teknologi dan sosial media.
Wakil Ketua DPRD Jateng, Heri Pudyatmoko mengatakan konten-konten tersebut cenderung harus diwaspadai lantaran berbahaya untuk keutuhan bangsa dan persatuan serta kesatuan.
Menurutnya, banyak tema konten yang bisa memecah belah persatuan bangsa. Baik itu konten yang diunggah di youtube, instagram, video TikTok, hingga unggahan di twitter.
“Bermain medsos boleh, tapi jangan ikut arus. Karena tidak semua konten di medsos itu baik dan benar,” ujar Heri Pudyatmoko.
Sebagai catatan, Indonesia menjadi salah satu pengguna sosial media terbesar di dunia. Pada Januari 2022 mencapai 191,4 juta atau setara 68,9% dari total populasi. Dengan jumlah yang sangat besar, politikus Partai Gerindra ini berpesan agar anak muda lebih mengutamakan konten yang positif.
Ia mengingatkan jika isu suku, agama, ras, antar golongan (SARA) yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila terus bertambah dewasa ini.
Ada diantara mereka yang mengelola akun-akun media sosial seperti Facebook, Instagram hingga Twitter atau yang lain dengan tujuan menyerang pihak lain. Media digital tidak lagi menjadi ajang menanamkan karakter dan moral Pancasila, namun yang terjadi justru sebaliknya.
Maraknya konten negatif berdampak buruk pada moral Pancasila di masyarakat. Dampak yang lebih luas munculnya pembelahan kelompok dalam skala besar.
Untuk itu, lanjutnya, masyarakat hendaknya belajar menerima perbedaan, terlebih lagi Pemilu yang semakin dekat yakni tahun 2024. Selain itu jangan terperdaya pada konten hoaks dan cermat sebelum menyebarkan berita.
“Jangan sembarangan share (menyebarkan) berita. Teliti lebih dahulu karena bisa jadi berita atau informasi yang didapatkan adalah hoaks,” terang Heri. (Advertorial-HS)