Ad imageAd image

Cegah Provokator, Hendi Redam Kader PDIP Turun Pasca Kejadian Mantan Ketua DPC Gerindra Diduga Pukul Kader PDIP

Dickri Tifani
By Dickri Tifani 5 Views
3 Min Read
Ketua DPC PDIP Kota Semarang Hendrar Prihadi menanggapi kejadian mantan Ketua DPC Gerindra Kota Semarang ribut dengan kadernya, Senin (11/9/2023). (Foto: Dickri Tifani Badi/Indoraya)

INDORAYA – Pasca kejadian mantan Ketua DPC Partai Gerindra Joko Santoso diduga memukul seorang kader PDIP, Suparjianto.

Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Semarang Hendrar Prihadi mengungkapkan bahwa kejadian salah seorang kadernya, diduga menjadi korban pemukulan oleh salah seorang politisi Gerindra itu ramai di pemberitaan.

Hal itu membuat kader PDI Perjuangan dari Yogyakarta dan daerah lainnya mendengar dan ingin turun langsung mengatasi persoalan tersebut.

Kendati demikian, Hendi, sapaan akrab Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Semarang ini langsung meredam kader partainya dari Ibu Kota Jawa Tengah maupun luar daerah agar tidak turun.

Tujuannya yakni agar tidak mau terprovokasi pasca kejadian mantan Ketua DPC Gerindra Kota Semarang dengan kadernya.

“Saya meredam enggak hanya Kota Semarang. Yogyakarta (kader PDIP) dan wilayah Kota/kabupaten mau turun, saya bilang enggak usah. Perintah pimpinan minta diselesaikan secara hukum,” ungkap Hendi saat ditemui di Kota Semarang, Senin (11/9/2023).

Meski telah mencegah agar kader PDIP tidak turun, Kepala LKPP ini mengaku pihaknya tidak rela apabila partainya diperlakukan semacam peristiwa pada Jumat kemarin. Dikarenakan, menurutnya marwah partainya harus dijunjung tinggi dengan baik.

“Tapi dasarnya kami tidak rela. Marwah partai kami harus dijunjung dengan baik. Kita tidak melawan sebuah perjuangan keras loh,” beber Hendi.

Adapun Hendi mendapatkan informasi kejadian tersebut ketika ada laporan dari kader dan pengurus partainya di tingkatan Kota Semarang, pada Jumat kemarin, sekitar pukul 22.00 WIB.

Saat mendapatkan laporan, ia lantas bertanya penyebab dari peristiwa mantan Ketua DPC Gerindra Kota Semarang itu diduga memukul salah seorang kader PDIP.

Ternyata informasi Hendi peroleh, penyebab awalnya ialah pemasangan bendera partai yang kemudian diduga dipukul oleh seorang politisi dari Gerindra.

“Kenapa saya tanya? Karena memasang bendera partai. Loh masang bendera partai kok ngga boleh? Terus dipukul. Memang salahnya apa? Kemudian kami lapor pimpinan,” katanya.

Hasil dari laporan pimpinan PDIP, Hendi menjelaskan ada dua hal langkah menyikapinya terkait kejadian itu. Pertama, pimpinan PDIP meminta agar bisa ciptakan kondusifitas dan tidak usah terpancing.

“Selain itu juga segera laporkan ke pihak berwajib agar diproses hukum. Kami sudah melaksanakan dua langlah tersebut. Harapannya, ada keadilan, pemukulnya harus diberi sanksi. Tapi saya baca di media online, yang mukulnya membantah. Silahkan saja itu haknya dia. Biar kepolisian yang membuktikan karena ada rekaman CCTV, ada bekas benjolan kader saya,” pungkasnya.

Share This Article
Leave a comment