INDORAYA – Calon Wali Kota atau Cawalkot Semarang nomor urut 2, Yoyok Sukawi ingin membentuk satuan gugus tugas (Satgas) anti pungli dan korupsi untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan berintegritas.
Hal ini disampaikan Yoyok Sukawi dalam debat putaran kedua Pilwakot 2024 di Hotel Patrajasa Kota Semarang pada Jumat (8/11/2024) malam. Debat kali ini mengangkat tema “Tata Kelola Pemerintahan dan Pelayanan Publik”.
Dalam kesempatan tersebut, Yoyok Sukawi menyoroti pentingnya perbaikan birokrasi dan reformasi dalam pemerintahan. Dia menilai, pelayanan publik harus berjalan dengan transparan dan pemerintah harus menjadi panutan.
“Kami, Yoyok Sukawi dan Joko Santoso, akan menghadirkan birokrasi yang transparan. Pemerintah Kota Semarang harus melakukan perbaikan-perbaikan. Pemimpin harus menjadi panutan dan contoh bagi bawahan,” ujar dia.
Selain itu, Yoyok juga mengagas program pelatihan anti korupsi dan zona integritas sebagai bagian dari upaya pemberantasan korupsi. Pihaknya juga ingin membentuk satgas anti pungutan liar (pungli) dan korupsi.
“Korupsi terjadi karena ada kesempatan. Pengawasan itu penting, maka kami akan hadirkan satuan tugas (Satgas) anti pungli dan korupsi,” ucap Anggota DPR RI periode 2019-2024 tersebut.
Sementara itu, Calon Wali Kota Semarang nomor urut 1, Agustina Wilujeng mengajukan pertanyaan terkait isu transparansi dan pelayanan publik, khususnya yang menyangkut potensi gangguan terhadap pelayanan publik.
Yoyok menjawab bahwa hal tersebut telah diatur dalam Peraturan Wali Kota (Perwal) Nomor 62 Tahun 2023. Dia menegaskan, untuk memberantas korupsi pemimpin harus bebas terlebih dahulu dari korupsi.
“Identifikasinya sudah ada, namun korupsi masih terjadi di mana-mana. Ini berarti pemimpin yang ada belum benar-benar anti-korupsi. Pemerintah ke depan nanti akan bebas dari korupsi,” beber CEO PSIS Semarang tersebut.