INDORAYA – Sejumlah kepala daerah di Jawa Tengah (Jateng) curhat ke Gubernur Jateng Ganjar Pranowo soal kondisi ruas jalan provinsi yang rusak parah dan bisa membahayakan warga. Kerusakan jalan ini dibahas dalam Rakor Penanganan Kerusakan Infrastruktur di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Rabu (8/3/2023).
Berdasarkan pantauan di lokasi, rapat tersebut dihadiri oleh seluruh kepala daerah di 35 kabupaten/kota di Jateng. Ada tiga kepala daerah yang melaporkan kerusakan infrastruktur jalan, di antaranya Bupati Kendal, Wali Kota Semarang, dan Pj Bupati Brebes.
Bupati Kendal, Dico Mahtado Ganinduto memaparkan, terdapat tiga ruas jalan di Kabupaten Kendal yang rusak parah dan bahkan kondisinya membahayakan masyarakat. Dua di antaranya yaitu termasuk kewenangan Pemprov Jateng.
Dua ruas jalan provinsi yang dimaksud Dico adalah ruas Jalan Weleri – Sukorejo dan ruas Jalan Boja – Cangkiran. Dua ruas jalan yang berlubang di sejumlah titik ini bahkan seringkali disindir warga dengan sebutan “Wisata Jeglongan Sewu”.
“Mereka mengupload video kondisi “Wisata Jeglongan Sewu” seperti apa. Saya bukan masalah sindirannya, tapi permasalahannya adalah kalau benar-benar terjadi korban jiwa dengan adanya jalan rusak ini saya tiap hari tidur juga susah,” katanya.
“Maka Pak Gubernur saya izin melaporkan bahwa di Kabupaten Kendal ada tiga ruas yang jalannya sangat rusak sekali. Pantura dari Kaliwungu sampai Weleri ini merupakan jalan nasional. Yang kedua adalah ruas Weleri – Sukorejo merupakan jalan provonsi. Ruas ketiga yaitu Boja – Cangkiran yang merupakan ruas jalan provinsi,” lanjut Dico.

Ia berharap Pemprov Jateng melalui Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karja (DPU BMCK) dapat memperbaiki jalan tersebut. Pasalnya kata Dico, jalanan yang berlubang tersebut merugikan dan mengancam keselamatan warganya.
“Kita menggunakan solusi dengan Lapis Pondasi Atas (LPA) ini menjadi solusi sementara karena kalau menunggu hujan berhenti baru membenahi kita gak tahu korban jiwa berapa yang jatuh. Kalau pelek rusak kita sering dapat laporan, kalau motor jatuh banyak sekali laporan ke saya,” ucapnya.
Ia mengakui, melakukan perbaikan jalan di musim penghujan memang menjadi kendala tersendiri. Namun ia tetap berharap ada solusi terkait permasalahan ini supaya keselamatan masyarakat saat melakukan aktivitas lalu lintas dapat terjamin.
“Mudah-mudahan ada solusi karena kalau sekadar menjawab aduan masyarakat, tapi masyarakat maunya mendengar solusi. Apa yang harus ditindaklanjuti. Kita harus punya solusi terhadap kepekaan masyarakat karena pengguna jalan ini berbahaya sekali karena berlubang,” ucapnya.
Selain di Kabupaten Kendal, sejumlah ruas jalan provinsi yang rusak juga ada di Kota Semarang. Hal ini diungkapkan oleh Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu. Ia menyebut ada dua ruas jalan provinsi di Kota Semarang yang rusak.
“Jalan provinsi di Jalan Brigjen Sugiharto dari BKT sampai Penggaron ini kan sudah berbatasan dengan Demak. Ada sekitar 7,1 kilometer kerusakan dan kondisi jalan yang bergelombang dan berlubang,” katanya.
“Kemuduan jalan alternatif untuk arus mudik Jalan Cangkiran – Gunungpati ini juga jalan provinsi. Di mana panjang 12,2 kilometer dengan kerusakan kondisi jalannya juga berlubang,” lanjut Hevearita.
Pemkot Semarang berharap Pemprov Jateng untuk segera memperbaiki jalan yang rusak tersebut sebelum bulan Ramadan. Pasalnya Kota Semarang merupakan pusat Jawa Tengah yang lalu lintasnya selalu ramai ketika bulan Ramadan dan Lebaran.
“Banyak juga aduan-aduan dari masyarakat karena Jalan Brigjen Sugiharto kan dlewati pekerja dari Mranggen ke Semarang. Permohonan kami dalam rangka menyambut Ramadan dan lebaran segera diperbaiki karena Jalan di Semarang kan di tengah-tengah,” katanya.
Sementara itu, Pj Bupati Brebes Urip Sihabuddin memaparkan, terdapat 552 kilometer jalan di Kabupaten Brebes mengalami kerusakan. Jalan sepanjang ini merupakan tanggung jawab dari lintas sektor, mulai dari Pemkab Brebes, Pemprov Jateng, dan Kementerian PUPR.
“Kami juga mohon perhatian karena 49 persen ini kondisinya tidak hanya rusak, tapi bodol banget. Kami yakin di aduan Lapor Gub soal jalan-jalan rusak, barangkali ini memang sekian banyak dari kondisinya di 552 kilometer tadi,” ucap Urip Sihabuddin.
Terkait permasalahan kerusakan jalan ini, Ganjar menyebutkan, dalam beberapa hari belakang aduan dari masyarakat meningkat. Bahkan tone-nya cenderung ingin cepat tuntas. Sehingga menurutnya penting bagi semua sektor menginformasikan kepada publik.
Ganjar membeberkan aduan yang diterimanya tak terbatas. Setidaknya sejak 1 Januari – 5 maret 2023, sebanyak 2.801 aduan kerusakan jalan diterimanya lewat LaporGub. Rinciannya 1.358 jalan kabupaten kota, 895 jalan desa/kelurahan, dan 548 jalan provinsi.
“Penting untuk menjelaskan kepada masyarakat bahwa tidak semua bisa selesai langsung, nah ini kami kerjakan. Kami kerjakan dan progres pengerjaan itu rakyat harus tahu, publik harus tahu. Makanya saya minta untuk dilaporkan kepada masyarakat,” ujarnya.
Ganjar senang karena dalam rapat disampaikan banyak problem dan kendala soal penanganan infrastruktur. Namun demikian yang berkaitan dengan anggaran, Ganjar mendorong agar Pemda bisa mengoptimalkan anggaran darurat yang ada.
“Saya juga berkomunikasi dengan Menteri PUPR dan kemarin ngobrol. Kami sedang menyiapkan membereskan apa juknis-nya inpres untuk infrastruktur ini. Sehingga harapan kita ini bisa kita kejar, tapi rasa-rasanya ya selama bulan Maret ini mungkin tidak terlalu banyak anggaran baru yang bisa sedot, maka anggaran darurat lah yang bisa kita gunakan untuk membereskan persoalan ini,” paparnya.