Ad imageAd image

Buntut Jembatan Kaca di Banyumas Pecah, Disporapar Jateng Asesmen Seluruh Objek Wisata Ekstrem

Athok Mahfud
By Athok Mahfud 976 Views
3 Min Read
Kepala Bidang Pengembangan Daya Tarik Wisata Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Riyadi Kurniawan. (Foto: Dok. Athok Mahfud/Indoraya)

INDORAYA – Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah (Jateng) turut menyoroti peristiwa pecahnya jembatan kaca di The Geong Hutan Pinus Desa Limpakuwus, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas. Peristiwa pada Rabu (25/10/2023) itu bahkan menewaskan satu orang wisatawan.

Kepala Bidang Pengembangan Daya Tarik Wisata (DTW) Disporapar Jateng, Riyadi Kurniawan mengatakan, buntut kejadian ini, pihaknya melakukan asesmen secara menyeluruh pada semua wahana wisata kategori ekstrem di wilayahnya.

“Kami keluarkan imbauan ke semua kabupaten/kota sesuai arahan Pak Pj Gubernur (Nana Sudjana) untuk melakukan asesmen ke semua wahana yang sifatnya ekstrem,” katanya saat dihubungi melalui panggilan telepon, Kamis (26/10/2023).

BACA JUGA:   Ada Peningkatan, Partai Gerindra Raih 17 Kursi DPRD Jateng di Pemilu 2024

Menurutnya evaluasi perlu dilakukan untuk wisata jembatan kaca di The Geong Hutan Pinus. Pengecekan soal kelayakan kondisi wisata ekstrem lainnya juga perlu supaya kepercayaan wisatawan bisa kembali.

“Soalnya imbas kejadian ini kan bisa pengaruh ke kepercayaan wisatawan ke depannya. Kita lakukan pendataan di jembatan kaca lainnya, dilakukan assessment,” beber Riyadi Kurniawan.

Di luar itu, dia mengaku bahwa Disporapar Jateng tidak pernah dilibatkan dalam pembuatan izin pengoperasian wahana jembatan kaca di sejumlah daerah. Pasalnya, pihak pengelola kerap berdalih izin resmi untuk wahana jembatan kaca cukup diurus ke pihak Kementerian PUPR.

Riyadi bilang, selamat ini pihaknya selalu berpedoman dengan surat edaran Sekda Jateng yang mendorong para pengelola jembatan kaca untuk mengatur aturan keselamatan bagi wisatawan.

BACA JUGA:   Pemprov Jateng Buka Program Magang ke Jepang, Diharap Bisa Bantu Entaskan Kemiskinan

“Cuma dari kami tingkat provinsi selalu mendorong melalui surat edaran Sekda Jateng terkait aturan keselamatan di lokasi wahana wisata jembatan kaca. Karena dari situ kan terlihat bagaimana SOP dijalankan dan dari mana izinnya didapatkan,” ucapnya.

Selain itu menurutnya, ketika pemerintah kabupaten/kota hendak mengoperasikan objek wisata jembatan kaca, pengelola biasanya tidak pernah memberikan informasi kepada Disporapar Jateng.

“Bahkan, mayoritas pengelola jembatan kaca tidak pernah melapor kepada pihaknya. “Kami seringkali kalau ada obyek wisata baru kayak jembatan kaca, saat pembukaan tidak terinfo ke dinas. Tidak dilaporkan ke kami,” ungkap Riyadi.

BACA JUGA:   Tuntutan Buruh Jateng Jauh dari Harapan, Kenaikan UMK 35 Daerah Tak Sampai 8 Persen

Sebagai informasi, jembatan kaca di The Geong Hutan Pinus Limpakuwus, Desa Sumbang, Kabupaten Banyumas, tiba-tiba pecah pada Rabu (25/10/2023) hingga menewaskan satu orang wisatawan.

Awalnya korban tengah berswafoto dengan tiga wisatawan lainnya di atas jembatan kaca. Tiba-tiba jembatan kaca pecah dan membuat empat wisatawan yang berasal dari Kabupaten Cilacap itu terjatuh.

Dua wisatawan terjatuh sedangkan dua orang lainnya tersangkut di besi penyangga jembatan kaca dan berhasil diselamatkan. Dua wisatawan yang jatuh dari jembatan kaca, salah satunya meninggal dunia, dan satu lainnya mengalami luka-luka.

Share this Article
Leave a comment