INDORAYA – Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) menggelar Sekolah Demokrasi Politik di Gedung BPSDMD Provinsi Jawa Tengah, yang berlangsung tanggal 18 – 22 Januari 2022, dan diikuti 60 anggota.
Dalam sambutannya, Ganjar Pranowo menyampaikan, sekolah demokrasi politik ini adalah konsep yang bagus, untuk dapat melihat peran pemuda.
“Sehingga bisa dibedakan, mana konseptual pemikiran, aplikatif, atau berkontribusi,” ujarnya.
Gubernur menegaskan, setiap pemuda harus mampu membaca peluang dan meningkatkan kapasitas diri.
“Kalau hanya bermalas-malasan atau memiliki kemampuan yang hanya pas-pasan, ya jelas panjenengan akan ditinggalkan,” tandas Ganjar.
Ia juga berharap sekolah demokrasi mampu melahirkan ide atau gagasan yang membangun dan membawa perubahan wajah demokrasi.
“Konsep kegiatan ini menarik di tambah lagi dengan kondisi hari ini. Kami selaku pemerintah, berharap kepada seluruh peserta agar dapat melahirkan ide yang menjadi rekomendasi sehingga melahirkan demokrasi sehat,” tutup Ganjar.
Ketua umum PB HMI, Raihan Ariatama dalam sambutannya mengatakan pentingnya memahami demokrasi.
Menurutnya, dalam beberapa dekade, yang menjadi perbincangan hangat, pergeseran makna demokrasi yang semula dimaknakan luas.
“Tapi hari ini ada pergeseran makna. Inilah yang menjadi munculnya pemikiran bahwa demokrasi identik dengan elektoral atau pemilu,” kata Raihan.
Ia juga menegaskan, tugas mahasiswa dan selaku kaum intelektual, harus mampu memberikan dampak yang positif terhadap pembangunan bangsa dan negara.
“Tadi disampaikan Pak Ganjar bahwa kita tidak boleh bermalas-malasan, tidak bisa melakukan yang membawa perubahan maka kita akan ditinggalkan,” ungkap Raihan.
Sementara itu, Ilham Fadli selaku Ketua bidang PDPP PB HMI menambahkan, kegiatan ini bertujuan untuk merawat demokrasi dengan kebhinekaan.
Dijelaskan, sebenarnya minat peserta sekolah demokrasi politik ini sangat banyak. Namun karena kegiatan dilakukan secara offline atau tatap muka, sehingga harus menerapkan protokol kesehatan.
“Jika tidak dibatasi maka peserta dari seluruh Indonesia banyak, terakhir kita dapat peserta 220. Tapi karena harus mengikuti instruksi pemerintah, maka kita batasi peserta menjadi 60 orang saja,” jelas Ilham.
Acara dihadiri langsung oleh Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Koordinator Presidium MW KAHMI Jawa Tengah, Masrifan Jamil melalui Virtual zoom, Kesbangpol, serta Ketua BEM se-Kota Semarang. (IR).