Ad imageAd image

Buat Tempat Penampungan Sampah 3R, Bintari Dampingi Warga Sambiroto

Sigit H
By Sigit H
6 Views
2 Min Read
Daur Ulang di TPS 3R Sambiroto Kota Semarang. (Foto : Titoisnau)

INDORAYA – Yayasan Bina Karta Lestari (Bintari), Semarang mendampingi warga Sambiroto, dalam pembuatan tempat penampungan sementara (TPS) reduce, reuse, recycle (3R) sampah di wilayah itu.

Kegiatan untuk mengurangi kapasitas TPA Jatibarang ini, dilakukan Bintari bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup Pemkot Semarang, dengan didukung program Rethinking Plastics yang didanai Uni Eropa dan Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ).

GIZ adalah perusahaan internasional milik Pemerintah Federal Jerman, yang beroperasi di berbagai bidang di lebih dari 130 negara, termasuk Indonesia. Perusahaan yang berkantor pusat di Bonn dan Eschborn, Jerman ini, umumnya bekerja sama dengan pemerintah negara, lembaga negara, dan sektor swasta.

Dalam pendampingan itu, Bintari melakukan pemberdayaan masyarakat, agar dapat mengelola sampah dan TPS 3R.

Field Officer TPS 3R Mandiri Sambiroto Kota Semarang, Fitri Ulul Azizah, Jumat (21/01/2022) mengatakan  pendampingan oleh Bintari, sudah dilakukan sejak Mei 2021 silam, meliputi edukasi dan pelatihan kepada pengurus, memberikan sosialisasi kepada petugas pengangkut sampah, serta rumah tangga yang dilayani oleh TPS 3R.

“Kami memberikan technical assistant, kepada pengelola TPS 3R untuk meningkatkan kapasitas daur ulang,” kata dia.

Pengurus TPS 3R mendapatkan rangkaian pelatihan mengenai optimalisasi pengelolaan sampah melalui dua tahap, yakni tentang membangun lembaga pengelola sampah dan menyusun rencana layanan.

Fitri mengungkapkan bahwa TPS 3R Resik Mandiri, kini telah memiliki kapasitas untuk menjalankan bisnis jual beli sampah, dengan membeli sampah terpilah dari rumah tangga, untuk dijual kembali kepada pengepul. Aktivitas ini diharapkan bisa berkontribusi mengurangi sampah yang terbuang dan mencemari lingkungan.

“Tapi belum semua petugas pengangkut sampah, yang berjumlah 9 orang, bersedia masuk dalam kelembagaan TPS3R. Hanya ada 3 petugas pengangkut yang berada di bawah kepengurusan TPS 3R,” kata Fitri.

Dalam program itu, TPS 3R diproyeksikan untuk meningkatkan area layanan pengangkutan sampah, meningkatkan daur ulang sampah, dan menjalankan jual beli sampah anorganik atau yang masih bernilai ekonomi.

“Dari 13 RT yang mendapatkan sosialisasi pemilahan sampah, baru ada 9 RT yang melakukan pemilahan dengan sistem bank sampah,” imbuh Fitri. (IR)

Share This Article