Ad imageAd image

BRT Trans Jateng Koridor Solo – Wonogiri Ditarget Beroperasi Agustus Tahun Ini

Athok Mahfud
By Athok Mahfud 782 Views
2 Min Read
Kepala Balai Transportasi Dishub Jateng, Joko Setyawan. (Foto: Athok Mahfud/Indoraya)

INDORAYA – Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) sedang mengupayakan penambahan koridor baru Bus Rapit Transit (BRT) Trans Jateng. Koridor ketujuh rute perjalanan Solo – Wonogiri ditargetkan beroperasi pada bulan Agustus tahun ini.

“Koridor baru (Solo-Wonogiri) itu kira-kira nanti bulan Agustus, insyaallah. Semoga sesuai dengan rencana,” ujar Kepala Balai Transportasi Dishub Jateng, Joko Setyawan kepada Indoraya melalui panggilan WhatsApp, Rabu (01/03/2023).

Ia menyebutkan, di koridor Solo-Wonogiri nantinya akan dioperasikan 14 armada Trans Jateng. Adapun rute perjalanan yang ditempuh yaitu Terminal Tirtonadi Solo – Sukoharjo – Terminal Tipe C Wonogiri.

“Armada ada 14 kemudian halte ada 8 sampai 10 lah. Nanti kita lihat seperti apa, kemudian rambu naik turun penumpangnya kira-kira sekitar 20-an. Nanti kita lihat juga kelayakannya di lapangan,” ungkapnya

Koridor Solo-Wonogiri nantinya menjadi koridor ketujuh Trans Jateng. Saat ini sudah ada enam koridor, meliputi Semarang-Bawen, Smarang-Kendal, Semarang-Grobogan, Solo-Sragen, Magelang-Purworejo, dan Purwokerto-Purbalingga.

“Trans Jateng kalau sampai sekarang kan sudah 6 koridor itu dan ada 98 armada yang sudah beroperasi. Nanti kalau ditambah 14 armada (di koridor Solo-Wonogiri) berati ada 112 armada,” imbuh Joko.

Ia mengatakan bahwa pihaknya terus berupaya memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. Dengan prinsip murah, aman, dan nyaman, diharapkan Trans Jateng bisa menjadi pilihan transportasi masyarakat di Jateng.

“Harusnya ini bisa menjadi angkutan alternatif, transportasi umum yang dipilih. Karena kita yang jelas harganya pasti terjangkau. Kemudian jadwal perjalanannya jelas dan juga nyaman karena ber-AC, pintuya dibuat sedekimian ramah buat penumpang,” beber Joko.

Lebih lanjut, ia berharap bahwa kehadiran BRT Trans Jateng bisa membuat masyarakat beralih dari kendaraaan pribadi menggunakan transportasi umum. Sebab, penggunaan transportasi umum bisa meminimalisir kemacetan dan resiko kecelakaan.

“Kalau penumpang sudah banyak menggunakan angkutan umum massal kita berharap pengguna angkutan prbadi yang ada di jalan berkurang. Otomatis yang pertama tidak macet dan kedua kecelakaan berkurang. Ja ini dampak posiftif jika Trans Jateng dipilih pengguna jasa,” pungkas Joko.

Share this Article
Leave a comment