BPBD Cilacap Sebut 6 Desa Terdampak Kekeringan

Redaksi Indoraya
8 Views
2 Min Read
Ilustrasi warga terdampak kekeringan. (Foto: istimewa)

INDORAYA – Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah (Jateng), Budi Setyawan mengatakan enam desa di wilayah itu telah terdampak kekeringan pada musim kemarau 2024.

“Hal ini diketahui dari permohonan bantuan air bersih yang kami terima sejak pertengahan Mei,” katanya, Senin (10/06/2024).

Ia mengatakan enam desa yang telah terdampak kekeringan itu terdiri atas Bojong dan Ujungmanik di Kecamatan Kawunganten, Cimrutu dan Rawaapu di Kecamatan Patimuan, Gintungreja di Kecamatan Gandrungmangu, dan Rawajaya di Kecamatan Bantarsari.

Menurut dia, total warga yang terdampak kekeringan pada enam desa tersebut mencapai 775 keluarga yang terdiri atas 2.888 jiwa.

“Hingga saat ini kami telah menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 13 tangki atau setara dengan 65.000 liter yang bersumber dari APBD Kabupaten Cilacap,” katanya.

Ia mengakui dalam beberapa hari terakhir terjadi hujan di sebagian wilayah Cilacap, sehingga sumur-sumur milik warga kembali terisi air. Kondisi tersebut, lanjutnya, diharapkan dapat meminimalisasi dampak krisis air bersih di wilayah rawan kekeringan.

Kendati demikian dia mengatakan BPBD Kabupaten Cilacap tetap siap menyalurkan bantuan air bersih bagi warga yang membutuhkan.

Menurut dia, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cilacap telah menetapkan status Siaga Darurat Bencana Kekeringan sejak tanggal 22 Mei hingga 27 November 2024 sebagai bentuk kesiapsiagaan yang dilakukan untuk merespons dampak kekeringan di wilayah itu.

“Kami pun senantiasa mengimbau masyarakat untuk menggunakan air bersih secara bijak dan efisien,” kata Budi.

Share This Article