Ad imageAd image

BMKG Modifikasi Cuaca untuk Cegah Bencana Hidrometeorologi Selama Nataru

Redaksi Indoraya
7 Views
3 Min Read
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati. (Foto: istimewa)

INDORAYA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) intensif melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk memitigasi risiko bencana hidrometeorologi selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menjelaskan bahwa tujuan operasi ini adalah untuk mendukung kelancaran perayaan Nataru, khususnya di wilayah-wilayah dengan potensi bencana tinggi seperti Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

“Operasi Modifikasi Cuaca ini merupakan langkah mitigasi yang kami ambil untuk mengendalikan curah hujan, meminimalkan dampak bencana, dan melindungi keselamatan masyarakat,” ujar Dwikorita dalam keterangannya, Rabu (25/12/2024).

Operasi ini dilakukan dengan teknologi penyemaian garam NaCl superfine ke dalam awan untuk mengatur intensitas dan lokasi hujan, agar tidak terjadi penumpukan curah hujan di wilayah yang rawan bencana.

OMC dilaksanakan secara bertahap di beberapa daerah yang rentan bencana. Di DKI Jakarta, operasi telah dilakukan pada 7-9 dan 13-16 Desember 2024, dengan 17 sorti penerbangan dari Bandara Budiarto Curug, Tangerang.

Di Jawa Barat, operasi berlangsung pada 11-16 Desember dan direncanakan berlanjut hingga 20 Desember 2024, dengan 34 sorti penerbangan dari Lanud Halim Perdanakusuma.

Di Jawa Tengah, operasi dimulai pada 11 Desember 2024 dengan 23 sorti penerbangan dari Bandara Ahmad Yani, Semarang, dan masih berlangsung.

Di Jawa Timur, operasi dilaksanakan pada 18-22 Desember 2024, dengan kemungkinan perpanjangan jika diperlukan.

Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG, Tri Handoko Seto, menyatakan bahwa OMC merupakan solusi adaptif untuk mengurangi dampak buruk bencana hidrometeorologi yang sering terjadi di musim hujan.

Selain itu, operasi ini juga mendukung kelancaran infrastruktur transportasi selama periode Natal dan Tahun Baru, memastikan masyarakat dapat beraktivitas dengan aman.

OMC didukung oleh BNPB, BPBD, dan operator swasta yang terlibat dalam modifikasi cuaca. Selain mitigasi bencana, operasi ini bertujuan mengamankan jalur transportasi darat, laut, dan udara selama Nataru. Mengingat intensitas hujan tinggi yang sering mengganggu infrastruktur, langkah ini diharapkan dapat memastikan keselamatan masyarakat yang bepergian.

Posko operasional didirikan di lokasi strategis untuk memantau pelaksanaan OMC secara real-time dan memastikan efektivitasnya.

Dwikorita mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, terutama di daerah rawan bencana, dan mengakses informasi cuaca melalui platform resmi BMKG untuk merencanakan aktivitas dengan lebih baik.

“Mari kita rayakan Natal dan Tahun Baru dengan penuh kehati-hatian. Hindari aktivitas yang berisiko di tengah cuaca ekstrem, rencanakan perjalanan dengan matang, dan selalu prioritaskan keselamatan bersama,” pungkas Dwikorita.

Share This Article