Ad imageAd image

BLU Angkat Bicara Soal Kebakaran Bus BRT Trans Semarang  

Dickri Tifani
By Dickri Tifani 8 Views
3 Min Read
Kondisi bus Trans Semarang usai terbakar di kawasan Cepoko, Rabu (13/11/2024). (Foto: Dickri Tifani Badi/Indoraya)

INDORAYA – Setelah satu unit Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang koridor 8 terbakar di Desa Getas, Gunungpati, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Rabu (13/11/2024) sekitar pukul 09.20 WIB, pihak manajemen bus angkat bicara mengenai insiden tersebut.

Kepala Badan Layanan Umum (BLU) Trans Semarang, Haris Setyo Yunanto mengungkapkan bahwa penyebab kebakaran yang melanda bus BRT Trans Semarang itu diduga disebabkan oleh korsleting pada sistem pendingin udara (AC) kendaraan tersebut.

“Dari informasi yang kami terima (penyebabnya) karena konsleting AC. Jadi awalnya ada sedikit percikan api yang kemudian menimbulkan kepulan asap,” beber Haris saat dikonfirmasi wartawan, Rabu.

Saat mengetahui adanya percikan api, baik sopir dan satu petugas langsung melakukan tindakan pertama dengan melakukan penyemprotan Alat Pemadam Api Ringan (APAR). Sayangnya, api cepat menjalar dan dalam sekejap membuat bus itu terbakar habis.

“Warga juga bantu proses pemadam pakai air, tapi tidak mampu mengurangi kobaran api. Lalu kami panggil Damkar dan ketika petugas tiba di lokasi armada bus sudah terbakar sekitar lebih dari 50 persen,” katanya.

Pihaknya memastikan bahwa sebelum bus beroperasi, petugas teknis telah memeriksa kondisi kendaraan dan tidak menemukan adanya kerusakan.

“Pengecekan dan maintenance waktu malam hari tidak ditemukan adanya konsleting atau masalah kerusakan AC. Bahkan ketika pagi koridor 8 kan mulainya dari Terminal Cangkiran ke Simpang Lima. Sedangkan peristiwa kebakaran ini saat armada kami balik ke atas. Jadi ketika armada kami turun ke bawah tidak ada masalah,” klaim dia.

Haris juga akan mencari tahu penyebab pasti terjadinya korsleting pada AC, meskipun bus BRT Trans Semarang koridor 8 ini selalu memenuhi standar dengan melaksanakan Uji Kelayakan Kendaraan (KIR) setiap enam bulan sekali.

“Armada bus yang (terbakar) pembuatannya tahun 2019. Belum terlalu tua, masih layak pakai dan berdasarkan catatan kami koridor 8 ini paling tertib melakukan uji KIR,” ucap dia.

Kendati ada satu armada yang terbakar, Haris menjamin layanan bus BRT Trans Semarang koridor 8 tidak terganggu sama sekali. Pihaknya langsung menerjunkan bus cadangan sebagai pengganti untuk tetap bisa melayani masyarakat.

“Layanan kami tetap jalan seperti biasanya. Kami kebetulan punya armada cadangan. Armada yang kebakar langsung kami gantikan dengan armada cadangan. Untuk koridor 8 sendiri jumlahnya sebanyak 18 armada. Tapi yang beroperasi setiap hari hanya 16, dua armadanya bersifat cadangan,” tukasnya.

Share This Article
Leave a Comment