INDORAYA – Badan Kepegawaian Negara (BKN) mengaku bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk melakukan investigasi terhadap dugaan kebocoran data Aparatur Sipil Negara (ASN).
“Investigasi ini bertujuan untuk memastikan keamanan data ASN dan mitigasi risiko yang perlu dilakukan,” kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Hukum, dan Kerja Sama (BHHK) BKN Vino Dita Tama, dalam keterangan tertulis, Senin (12/8/2024).
Sebelumnya, lembaga riset keamanan siber CISSReC mengungkap kebocoran data 4.759.218 Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Data bocor tersebut dijual di forum hacker, BreachForums, senilai US$10 ribu atau nyaris Rp160 juta.
Vino mengklaim dugaan gangguan ini tidak berdampak pada layanan manajemen ASN dan tidak mengganggu proses sistem elektronik yang diakses oleh masyarakat.
Pihaknya mengimbau kepada seluruh pengguna layanan BKN untuk segera memperbarui kata kunci atau password untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
“Kami mengimbau kepada seluruh pengguna layanan BKN untuk segera memperbarui kata kunci atau password dan pembaharuan kata kunci wajib dilakukan secara berkala untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” ujarnya.
Vino mengatakan informasi lanjutan terkait perkembangan dugaan kebocoran data ini akan disampaikan kemudian.