Ad imageAd image

BI Jateng Bersama FEB Undip Ajak Mahasiswa Dukung Inovasi Sistem Pembayaran dan Ekonomi Digital

Athok Mahfud
By Athok Mahfud 813 Views
3 Min Read
Kepala BI Jateng Rahmat Dwisaputra saat menjadi narasumber dalam Kuliah Umum bertema "Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Melalui Digitalisasi" di Aula FEB Undip Semarang, Selasa (30/5/2023). (Foto: BI Jateng/ Dokumen untuk Indoraya)

INDORAYA – Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah (Jateng) bersama Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang menggelar kuliah umum dengan tema “Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Melalui Digitalisasi”.

Agenda tersebut dilaksanakan di Aula FEB Undip Semarang pada Selasa (30/5/2023). Adapun kuliah umum ini merupakan bagian dari program BI Mengajar, yaitu bentuk edukasi dan komunikasi publik terkait kebijakan Bank Indonesia.

Kuliah umum secara resmi dibuka oleh Dekan FEB Undip Suharnomo. Hadir sebagai narasumber Kepala BI Jateng Rahmat Dwisaputra, Ketua Departemen Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Akhmad Syakir Kurnia, dan Pimpinan BNI Kantor Wilayah 05 Semarang I Gusti Nyoman Dharma Putra.

Dekan FEB Undip Suharnomo menilai bahwa saat ini telah terjadi perubahan pola transaksi masyarakat di era transformasi digital. BI Jateng bersama FEB Undip mengajak sebanyak 350 mahasiswa untuk mendukung inovasi sistem pembayaran dan ekonomi digital.

BACA JUGA:   Bapenda Catat Tunggakan Pajak Kendaraan di Jateng Capai 2,1 Triliun 

“Terjadi perubahan pola transaksi masyarakat pada era transformasi digital yang ditandai dengan peningkatan adopsi transaksi dari tunai menjadi non-tunai. Namun demikian, akseptasi yang tinggi juga perlu diiringi dengan peningkatan literasi masyarakat,” katanya dalam keterangan yang diterima Indoraya.news, Selasa (30/5/2023).

Mengawali sesi diskusi, Akhmad Syakir mengajak mahasiswa untuk melihat tantangan dan peluang inovasi guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Menurutnya, perubahan teknologi belum tentu menjadi motor pertumbuhan jika tidak mendorong produktivitas.

“Untuk itu Indonesia masih perlu memaksimalkan pemanfaatan perkembangan teknologi serta mengatasi beberapa kendala utama seperti regulasi, infrastruktur, dan SDM guna siap menghadapi tantangan digitalisasi,” katanya.

BACA JUGA:   KPU Jateng Minta Jajaran Penyelenggara Pemilu Bekerja Profesional dan Menjaga Integritas

Sementara itu, Rahmat Dwisaputra memaparkan, Bank Indonesia mendukung penuh digitalisasi dengan memastikan kelancaran sistem pembayaran yang tertuang dalam Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025.

“Ini merupakan arah kebijakan sistem pembayaran untuk menavigasi peran industri dan mengintegrasikan potensi ekonomi dan keuangan digital,” ungkapnya.

Ia menekankan lima inisiatif utama BSPI, yakni Standar Nasional Open API Pembayaran (SNAP), Sistem Pembayaran Ritel, Sistem Pembayaran Nilai Besar dan Infrastruktur Pasar Keuangan, Data dan Digitalisasi, serta Reformasi Regulasi, Perizinan dan Pengawasan.

Menurutnya, inovasi sistem pembayaran tidak hanya diimplementasikan pada industri besar, namun juga menjangkau UMKM sebagai penyokong utama perekonomian Indonesia melalui on boarding pada e-commerce dan penggunaan transaksi non tunai.

BACA JUGA:   Usai Digelar Operasi Zebra Candi 2023, Polda Jateng Klaim Alami Penurunan Angka Kecelakaan dan Pelanggaran

“Pada kanal QRIS misalnya, saat ini terdapat 98,25% mechant QRIS yang merupakan UMKM, terbanyak ada di Kota Semarang,” kata Rahmat.

Selain itu, Rahmat juga mengajak para mahasiswa sebagai generasi muda bangsa untuk ikut mendorong penggunaan pembayaran digital dengan tetap mengedepankan literasi.

“Mahasiswa sebagai generasi melek digital juga diharapkan menjadi agen edukasi pembayaran digital, khususnya di Jawa Tengah agar masyarakat turut mendukung inovasi sistem pembayaran terkini dan terhindar dari modus kejahatan di era digital,” ungkapnya.

Share this Article
Leave a comment