INDORAYA – Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang akan bertransformasi menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Rencananya status tersebut akan diresmikan dalam waktu dekat ini.
Direktur Utama PT Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Ngurah Wirawan, menyambut baik perubahan status ini. Kawasan industri yang sudah beroperasi selama sempat ini dapat meningkatkan investasi di Jawa Tengah.
Dia menilai, status KEK akan membuat investasi semakin deras masuk ke KIT Batang. Dengan begitu penciptaan lapangan kerja di KIT Batang akan semakin banyak dan berdampak untuk masyarakat Batang dan Jateng.
Sejauh ini sudah ada tujuh pabrik yang beroperasi di kawasan dengan serapan tenaga kerja 8.000 orang. Rencananya, setidaknya ada 27 investor lagi yang bakal menjadi bagian di KIT Batang dengan nilai investasi di atas Rp20 triliun.
“Target kedepan (serapan tenaga kerja) per tahun minimal 5.000 orang. Semoga sepuluh tahun kedepan capai 50 ribu orang,” kata dia saat audiensi dengan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, Senin (17/3/2025).
Ngurah mengatakan bahwa dengan berstatus KEK, ada tiga sektor yang ditonjolkan di kawasan tersebut. Meliputi industri bidang pengolahan, bidang transportasi dan logistik, serta bidang pariwisata dan properti.
“Status KEK dengan tiga bidang bidang itu diharapkan mempercepat investasi. Tidak hanya sektor industri, akan tetapi bisnis pariwisata, properti, transportasi dan logistik bisa berkembang. Jadi variannya lebih luas,” katanya.
Hal ini juga berpotensi menigkatkan perekonomian masyarakat Kabupaten Batang. Masyarakat tidak hanya bisa menjadi pekerja pabrik di KIT Batang, melainkan bisa merambah usaha di sektor lain; seperti jasa boga, pariwisata, perhotelan, kafe, dan lainnya.
Menurut dia, masyarakat juga bisa berpartisipasi dalam memasok kebutuhan-kebutuhan yang ada di KIT Batang. Selain sektor bidang pangan, layanan lain seperti transportasi juga diharap bisa dikembangkan.
“Prinsipnya kami siap mengembangkan kawasan industri sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru, dan bekerja sama dengan Pemprov Jateng dalam rangka tujuan tersebut,” ungkap Ngurah.
Sementara Gubernur Jateng Ahmad Luthfi mendukung penuh alih status KIT Batang menjadi KEK. Menurutnya hal tersebut dapat mempercepat pembangunan ekonomi daerah.
“Dengan adanya KIT Batang menjadi KEK, akan membantu sekali terutama dalam rangka membangun wilayah kita,” kata Luthfi
Dengan berstatus KEK, dia berharap pengembangan ketrampilan masyarakat diarahkan ke bidang yang dibutuhkan dalam sektor industri di daerah tersebut.
Luthfi juga menegaskan bahwa pihaknya siap memberi jaminan ketertiban dan keamanan di kawasan, serta kepastian hukum bagi penanam modal.