Berpusat di Kota Lama Semarang, Rakernas X JKPI Tampilkan Produk UMKM Unggulan dari Berbagai Daerah

Athok Mahfud
10 Views
4 Min Read
Produk busana dari Kota Banjarmasin dipamerkan dalam Rakernas JKPI di Gerung Oudetrap Kota Lama Semarang, Selasa (22/8/2023). (Foto: Athok Mahfud/Indoraya)

INDORAYA – Rapat Kerja Nasional ke-X Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) dipusatkan di Kawasan Wisata Kota Lama Semarang. Rakernas tersebut berlangsung mulai hari ini Selasa (22/8/2023) hingga Sabtu (26/8/2023).

Sebanyak 73 kabupaten/kota di Indonesia terlibat sebagai peserta dalam kegiatan yang bertujuan menjaga kelestarian benda cagar budaya peninggalan sejarah Tanah Air tersebut. Rakernas JKPI dibuka Selasa (22/8/2023) sore di Gedung Oudetrap Kawasan Kota Lama Semarang.

Rakernas JKPI ke-X dibuka oleh Direktur Eksekutif JKPI Nanang Asfarinal dan Sekretaris Daerah Kota Semarang Iswar Aminuddin yang secara simbolis ditandai dengan pemotongan pita di depan Gedung Oudetrap Kota Lama Semarang.

Pembukaan ini juga dibarengi dengan gelaran pameran produk UMKM dari berbagai daerah di Indonesia. Seluruh peserta Rakernas JKPI menampilkan produk unggulan berbasis potensi lokal dari masing-masing daerah. Mulai dari makanan ringan, busana, aksesoris, kerajinan tangan, maupun produk lainnya.

Adapun sejumlah daerah yang hadir dan memamerkan produk UMKM unggulannya yaitu Kota Semarang, Kabupaten Jepara, Kota Banjarmasin, Kota Singkawang, Kota Bogor, Kota Blitar, Kota Langsa, serta berbagai daerah lain dari penjuru Tanah Air.

Sekretaris Daerah Kota Semarang Iswar Aminuddin usai meninjau pameran produk UMKM dalam Rakernas X JKPI di Gedung Oudetrap Kota Lama Semarang, Selasa (22/8/2023). (Foto: Athok Mahfud/Indoraya)

Dalam sambutannya mewakili Wali Kota, Sekretaris Daerah Kota Semarang Iswar Aminuddin merasa bangga bahwa Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah dipercaya sebagai tuan rumah Rakernas JKPI ke-X. Apalagi dipusatkan di Kawasan Kota Lama.

“JKPI merupakan jaringan antar kota/kabupaten dengan visi yang sama untuk menjaga warisan cagar budaya. Rakernas ini diharapkan dapat menjadi upaya penguat kita bersama sama melestarikan keanekaragaman di seluruh nusantara,” ujarnya saat memaparkan sambutan.

Iswar mengatakan, pembukaan Rakernas JKPI ini dibarengi dengan pameran dan pentas seni budaya. Hal tersebut juga menjadi suatu upaya untuk meningkatkan kecintaan terhadap berbagai produk lokal.

Menurutnya, mempertahankan dan melestarikan kebudayaan maupun warisan nenek moyang bukanlah pekerjaan mudah. Butuh komitmen, sinergitas, dan kerja sama antar seluruh elemen masyarakat, termasuk antar kabupaten/kota.

Diselenggarakannya Rakernas JKPI ke-X di Kota Semarang yang diikuti oleh 73 daerah ini diharapkan dapat memunculkan ide dan gagasan untuk meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap warisan budaya di Indonesia.

“Kami yakin apa yang kita dapatkan hari ini tidak lepas dari warisan para pendahulu. Ini momentum baik terlebih lagi tiga tahun tiarap akibat pandemi. Ini momen untuk menyusun kembali rencana dan strategi mengembalikan sektor pariwisata,” tandas Iswar.

Sedangkan Direktur Eksekutif JKPI Nanang Asfarinal dalam sambutannya menyebut, alasan memilih Kota Semarang sebagai tuan rumah Rakernas JKPI ke-X lantaran memiliki beraneka ragam warisan budaya.

Terlebih di Kawasan Wisata Kota Lama. Ia memuji keberhasioan Pemkot Semarang dalam melakukan revitalisasi kawasan yang dijuluki sebagai Little Netherlands tersebut. Bahkan ia berharap Kota Lama bisa menjadi salah satu warisan dunia yang diakui UNESCO.

“Revitalisasi Kota Lama Semarang berhasil meyakinkan kita semua dan ini adalah keinginan yang kuat dari pemerintah dan masyarakat bahwa Kota Lama ingin didorong menjadi warisan dunia,” tandas Asfarinal.

Share This Article