Ad imageAd image

Berpeluang Terpilih DPD RI, Gus Yasin Dinilai Jadi Ancaman 4 Incumbent Dapil Jateng

Redaksi Indoraya
By Redaksi Indoraya 866 Views
4 Min Read
Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen. (Foto: Dok. Athok Mahfud)

INDORAYA – Wakil Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Taj Yasin Maimoen telah mendaftarkan diri sebagai bakal calon anggota DPD RI. Tokoh asal NU tersebut dinilai berpeluang terpilih dan bahkan menjadi ancaman bagi empat incumbent DPD RI Dapil Jateng.

Pada Pemilu serentak 2024 mendatang, Gus Yasin akan bertarung dengan empat incumbent yang saat ini masih menjabat DPD RI. Yaitu Bambang Sutrisno, Denty Eka Pratiwi, Abdul Kholik, dan Casytha Arriwi Kathmandu, yang kali ini kembali maju.

Pengamat politik sekaligus Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Teguh Yuwono menilai, majunya Gus Yasin menjadi ancaman bagi empat petahana yang kembali mencalonkan diri di DPD RI.

“Kalau incumbent maju semua, itu (Gus Yasin) bisa jadi ancaman bagi incumbent-incumbent yang maju,” ujarnya kepada Indoraya.news melalui sambungan telepon, belum lama ini.

Menurutnya, incumbent harus berhati-hati dan mewaspadai Gus Yasin jika ingin kembali terpilih. Ini karena Gus Yasin punya basis dukungan yang kuat. Sehingga peluang terpilih menjadi senator terbuka lebar.

“Jadi kalau mereka ingin jadi lagi harus hati-hati. Karena Gus Yasin ini termasuk tokoh potensial yang harus dicatat dan dilihat oleh mereka. Karena bisa menggeser satu di antara mereka,” ucap Teguh.

Menurutnya, ada ejumlah alasan yang membuat Gus Yasin cukup potensial untuk mewakili Jateng di DPD RI. Dari segi pengalaman politik, Gus Yasin termasuk diunggulkan karena pernah menjabat Anggota DPRD Jateng dan Wakil Gubernur Jateng.

Bahkan karena pengalamannya selama hampir lima tahun memimpin Jateng bersama Gubernur Ganjar Pranowo, Gus Yasin diyakini telah memahami isu-isu daerah untuk dibawa ke kancah nasional.

“Beliau sudah cukup lama menjadi Wagub, ya cukup memiliki kemampuan yang memadai ya untuk mengusung isu-isu daerah di peta politik nasional. Jadi beliau alah satu calon yang potensial ya,” ungkap Teguh.

Dari sisi lain, putra KH Maimoen Zubair ini juga memiliki jaringan dan basis dukungan yang kuat. Hubungan dekatnya dengan tokoh-tokoh NU dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo bisa dikonversi sebagai modal di Pemilihan DPD RI.

“Apalagi ayah beliau (KH Maimoen Zubair) termasuk kiai kharismatik yang punya murid banyak di Jateng, punya santri banyak di Jateng. Dan itu bisa berkontribusi positif untuk pemilihan beliau,” beber Teguh.

Meskipun begitu, ia menilai jalan Gus Yasin meraih kursi senator tidaklah mulus. Pasalnya incumbent pastinya menyiapkan strategi dalam menjaring suara. Terlebih para incumbent termasuk tokoh yang sudah dikenal masyarakat.

Misalnya Abdul Kholik merupakan salah satu tokoh NU. Casytha Arriwi Kathmandu putri politikus PDI Perjuangan, Bambang Wuryanto. Denty Eka Pratiwi adalah istri Wakil Bupati Temanggung. Bambang Sutrisno pernah menjadi DPR RI.

“Barangkali incumbent berasal dari tokoh-tokoh yang ada, punya jaringan tertentu. Tidak ada jaminan Gus Yasin jadi, tetapi beliau potensial untuk bisa mendapatkan kursi di jalur ini,” ujar Teguh.

“Jadi saya kira ini juga tidak ada garansi ya bagi beliau untuk langsung jadi. Harus melakukan proses-proses di lapangan, di masyarakat, supaya bisa memiliki dukungan politik,” pungkas Teguh.

Share this Article
Leave a comment