Berkonsep Pedesaan dengan Nuansa Alam, MAJT Magelang Digadang Jadi Wisata Pelengkap Candi Borobudur

Athok Mahfud
24 Views
3 Min Read
Grand design Masjid Agung Jawa Tengah di Kabupaten Magelang (Doc. Dinas PU BMCK Jateng)

INDORAYA – Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) di Kabupaten Magelang yang pada awal Desember ini mulai dibangun Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) memiliki konsep pedesaan yang kental dengan nuansa alam.

Kehadiran MAJT ini digadang-gadang menjadi destinasi wisata religi yang akan menarik minat wisatawan. Terlebih area lokasinya yang tidak terlalu jauh dari Candi Borobudur di Kabupaten Magelang.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya (DPU BMCK) Provinsi Jateng Hanung Triyono mengatakan bahwa MAJT yang mulai dibangun awal Desember ini akan menjadi destinasi wisata pelengkap Candi Borobudor.

“MAJT Magelang sebagai bangunan pelengkap, mengisi kelengkapan di koridor wilayah borobudur dan pembangunannya pun tidak boleh mencolok dari borobudur,” ujarnya saat dihubungi Indoraya melalui panggilan WhatsApp pekan lalu.

Hanung menjelaskan, nantinya tempat ibadah yang berlokasi di Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Sawitan, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang tersebut akan dibangun pohon-pohon dan beberapa ikon yang dapat menarik wisatawan.

“Konsepnya adalah konsep pedesaan, jadi kita akan kembali ke alam dengan banyak pohon-pohon. Dan nanti suasana pedesaan Borobudur juga akan kelihatan di MAJT tersebut,” lanjutnya.

Ia menerangkan, MAJT di Kabupaten Magelang memiliki luas 4,9 hektare. Bangunan ini cenderung menonjolkan kearifan lokal dengan desain arsitektur yang identik menggambarkan Islam Jawa dan tidak terlalu modern.

“Dari landscape ada sekitar 4,95 hektare. Masjidnya ada di tengah-tengah, nanti emang dibuat suasana pedesaan, banyak tumbuh-tumbuhan yang ada di sana,” kata Hanung.

Proyek yang termasuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018-2023 itu akan diintegrasikan dengan konsep Islamic centre. Nantinya akan menjadi pusat studi dan kegiatan religi seperti pertemuan haji, kajian terbatas, hingga pengajian akbar.

“Ya semacam itu lah (islamic center). Ada perpustakaannya, dan lain-lain. Banyak ikon-ikon baru yang dikerjakan nanti. Kalau mau wisata religi nanti juga bisa wisata di situ, jadi semakin ramai,” bebernya.

Pemprov Jateng menargetkan, proyek pembangunan MAJT tersebut bisa selesai pada September 2023 dan bisa dibuka pada akhir tahun. Diharapkan rumah ibadah itu bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat.

“Pasti kalau wisata nanti banyak pengunjungnya, mungkin UMKM-nya bisa berjualan. Kalau mau wisata religi nanti juga bisa wisata di situ. Jadi semakin ramai semakin kompleks,” pungkas Hanung.

Share This Article