INDORAYA – Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Semarang Rahma Devi, mengatakan pihaknya akan menggandeng 21 Rumah Sakit (RS) umum dalam berkolaborasi. Hal ini untuk memberikan layanan ambulans gawat darurat kepada masyarakat umum secara gratis.
“Jadi, ini untuk inovasi ‘Simpang Lima’, kepanjangan dari Sinergi Dalam Penanganan Gawat Darurat Terpadu Secara Lintas Sektor dan Bersama Masyarakat,” katanya, Selasa (9/5/23).
Dari kolaborasi itu, Rahma berharap penanganan gawat darurat bisa terpenuhi secara ideal karena banyak armada ambulans yang siap siaga dari lintas sektor.
“Harapan kami, penanganan gawat darurat ‘respons time’ 15 menit bisa terpenuhi. Karena tidak hanya dengan unit ambulans yang kami punya, tapi kami bisa melibatkan lintas sektor,” ujarnya.
Dia juga menyatakan program ini didukung oleh seluruh jajaran RS umum di Kota Semarang. Kemudian akan ditindaklanjuti dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) bersama Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi).
“Besok Kamis (11/5) ada penandatanganan MoU dengan Persi Kota Semarang, kemudian kami buatkan payung hukumnya. Karena mereka menginginkan ada payung hukum yang mengatur. Perwal (peraturan wali kota) ada, MoU juga ada,” terangnya.
Lebih lanjut, Retno menyampaikan, pelayanan ambulans gawat darurat lintas sektor bernama Ambulans Kegawatdaruratan Simpang Lima, akan memberikan layanan sebagaimana Ambulans Hebat. Hal ini, ditujukan dalam kasus gawat darurat, seperti kecelakaan lalu lintas.
Selain itu, dia juga memastikan bahwa layanan gawat darurat yang diberikan ambulans tersebut bersifat gratis. Apabila pasien harus dirujuk ke RS akan ditanggung BPJS Kesehatan atau asuransi lain.
“Nanti kami juga akan sosialisasi kepada masyarakat. Manakala menghubungi Call Centre 112 Ambulans Hebat kok yang datang ambulans RS, enggak perlu khawatir karena itu juga gratis,” paparnya.