Berbekal Solidaritas dan Militansi, Aliansi Buruh Berjuang Menangkan Mbak Ita di Pilwakot Semarang

Athok Mahfud
3 Min Read
Deklarasi dukungan untuk Mbak Ita dalam agenda "Konsolidasi Gerakan Buruh; Menentukan Sikap Menetapkan Syarat Menjalankan Transaksi Gagasan, Mewujudkan Politik Kesejahteraan" di Hotel Siliwangi Kota Semarang, Minggu (30/6/2024) sore. (Foto: Athok Mahfud/Indoraya)

INDORAYA – Berbekal solidaritas dan militansi yang dimiliki, Aliansi Buruh Jawa Tengah (ABJAT) Presidium Kota Semarang berjanji bakal berjuang memenangkan Hevearita Gunaryanti Rahayu atau Mbak Ita dalam kontestasi Pemilihan Wali Kota (Pilwakot) Semarang 2024.

Para kelompok buruh akan berjuang dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwakot) 2024 untuk mendukung Mbak Ita. Sikap politik ini diambil setelah melihat rekam jejak dan bukti nyata kepedulian Mbak Ita terhadap nasib para pekerja.

Hal ini dikatakan oleh Sekretaris ABJAT Presidium Kota Semarang, Aulia Hakim dalam agenda “Konsolidasi Gerakan Buruh; Menentukan Sikap Menetapkan Syarat Menjalankan Transaksi Gagasan, Mewujudkan Politik Kesejahteraan” di Hotel Siliwangi Kota Semarang, Minggu (30/6/2024) sore.

“Dan perlu diketahui bahwa basis paling relate adalah buruh sebenarnya, ketika buruh memutuskan mendukung Mbak Ita, maka buruh akan mendukung secara konkrit dengan Mbak ita secara all out,” katanya.

Menurut Aulia, kelompok buruh memiliki solidaritas dan militansi yang sangat kuat. Sehingga banyak kandidat calon wali kota yang ingin mendekat.

“Buruh yang kami punya itu hanya dua, solidaritas dan militansi, ini yang membuat beberapa kandidat juga mendekati buruh, tapi kalau hanya menyodorkan cek kosong (tanpa kesepakatan), ngapain?” bebernya.

Namun dia menegaskan bahwa pihaknya hanya akan mendukung kandidat yang memiliki rekam jejak dan kepedulian nyata terhadap kesejahteraan pekerja. Hal itu, kata Aulia, dimiliki oleh Hevearita G Rahayu atau Mbak Ita.

“Tapi Mbak Ita berani secara track record, berani (menetapkan UMK 2024) sudah bagus, dengan kebijakan yang sekarang. Dan yang paling penting Mbak Ita berani tanda tangan MoU (kesepakatan dengan buruh),” ucap Aulia.

Pertimbangan utama yang membuat buruh mantap mendukung Mbak Ita ialah karena kebijakannya saat menetapkan upah. Dalam penetapan UMK 2024, Mbak Ita tidak menggunakan PP Nomor 51 Tahun 2023, sehingga UMK Semarang bisa naik sebesar 6 persen.

Keputusan mendukung Mbak Ita ini sudah bulat dan matang. Pihaknya pun berharap Mbak Ita bisa terpilih kembali sebagai Wali Kota Semarang agar bisa memperjuangkan nasib dan kesejahteraan kaum buruh.

Menurutnya, di tangan Mbak Ita, investasi di Kota Semarang semakin maju dan bergeliat. Sehingga dampaknya juga dirasakan oleh kelompok pekerja. Dia ingin Mbak Ita kembali lagi memimpin Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah.

“Pilihan kami ke Mbak Ita tentu dengan pertimbangan yang matang, begitu panjangnya menyeleksi. Semoga ini menjadi harapan buruh kota Semarang untuk Mbak Ita supaya kebijakannya ramah kepada buruh,” ungkap Aulia.

Share This Article