Berbasis Budaya, Heri Londo Soroti Pentingnya Penjagaan Ekologi di Jateng

Panji Bumiputera
7.7k Views
2 Min Read
Heri Londo, Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah

INDORAYA – Di tengah gempuran globalisasi dan tantangan lingkungan yang semakin kompleks, penting untuk kembali menengok kebijaksanaan yang telah ada dalam budaya dan tradisi lokal di masyarakat.

Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Heri Pudyatmoko meyoroti pentingnya penjagaan ekologi berbasis budaya. Menurutya, sangat penting untuk menjaga kelestarian alam dengan pendekatan ekologi yang berlandaskan pada nilai-nilai kedaerahan.

“Ekologi berbasis budaya adalah fondasi yang sudah ada dalam masyarakat kita sejak zaman dahulu. Budaya kita mengajarkan bagaimana manusia dapat hidup berdampingan dengan alam tanpa merusaknya,” ujar Heri (16/2).

Jawa Tengah yang kaya akan nilai-nilai luhur, lanjutna, memiliki nilai kedaerahan yang berelevansi tinggi dalam menghadapi tantangan ekologi saat ini.

Menurutnya, meskipun perkembangan zaman membawa banyak perubahan, nilai-nilai seperti gotong royong, musyawarah, dan rasa hormat terhadap alam tetap harus dipertahankan dan dijadikan sebagai pedoman.

“Kearifan lokal kita mengajarkan bahwa alam harus dilihat sebagai entitas yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Budaya kita mengajarkan bahwa manusia bukan pemilik alam, melainkan bagian dari alam itu sendiri,” ujarnya.

Heri mencontohkan, di Jawa Tengah, masyarakat tetap memegang teguh tradisi dalam pengelolaan alam. Salah satunya adalah konsep “Tata Tentrem Kerta Raharja” yang dikenal luas dalam budaya Jawa.

“Konsep tersebut mencerminkan prinsip kesejahteraan bersama dan keadilan sosial dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam pengelolaan lingkungan,” tuturnya.

Politik Lingkungan dan Peran Pemerintah

Ilustrasi potensi ekologi di Jawa Tengaah

Menurut Heri, pemerintah harus menjadi fasilitator yang mendorong kesadaran masyarakat untuk lebih menghargai alam. Termasuk memberikan edukasi yang memadai tentang pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem.

“Pemerintah punya peran yang besar untuk memadukan antara kearifan lokal dan ilmu pengetahuan dalam mengelola sumber daya alam. Jangan sampai kita kehilangan nilai budaya yang telah diwariskan oleh nenek moyang kita,” paparnya.

Heri juga menekankan pentingnya pendidikan lingkungan yang mengintegrasikan kearifan lokal dan teknologi, sehingga generasi muda dapat belajar dari tradisi sekaligus memanfaatkan kemajuan teknologi untuk menjaga alam.

“Ekologi berbasis budaya bukan hanya sekadar konsep, melainkan sebuah cara hidup yang telah terbukti mampu menjaga keseimbangan antara manusia dan alam,” pungkasnya.

Share This Article