INDORAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang melakukan kerja sama dengan Pemerintah Jerman untuk membenahi sektor transportasi publik. Hal itu, akan dilakukan secara berkelanjutan sehingga mampu mengurai kemacetan yang menjadi permasalahan di kota-kota besar.
Tim KFW Development Bank Jerman berencana mengucurkan pinjaman dan memberikan pendampingan dalam proyek pembangunan transportasi publik di Kota Semarang.
Sekretaris Daerah Kota Semarang Iswar Aminudin, meyanpaikan menyiapkan transportasi yang nyaman merupakan hal yang penting. Hal itu, juga disesuaikan dengan pergerakan masyarakat yang semakin berkembang.
“Pola pikirnya perlu diubah. Bukan lagi jalan sempit sebagai sumber kemacetan, melainkan karena pola pergerakan manusia yang tidak diimbangi dengan ketersediaan ruang publik yang nyaman,” katanya saat menerima kunjungan Tim KFW Development Bank Jerman, di Semarang, Kamis (12/5/23).
Menurutnya, kemacetan akan diurai dengan peningkatan kapasitas dan kualitas pedestrian, membangun jaringan transportasi umum yang nyaman, dan menghubungkan titik kerja dan titik hunian masyarakat.
“Yakin dana akan cukup. Tetapi, harus direncanakan dari hulu hingga hilir, jangan sampai sia-sia tanpa memikirkan fundamentalnya,” pungkas Iswar.
Oleh karena itu, Iswar meminta tim untuk selalu mengawal perencanaan hingga operasional terpadu yang tidak hanya berfokus pada infrastruktur. Melainkan pada perencanaan stándar operasional hulu hilir, meliputi konektivitas, kenyamanan, hingga karakter dan pola pergerakan manusia.
Sementara itu, Head of Division to The Urban Development and Mobility for Asia KFW Mr. Dr. Wolfram Erhardt menyebutkan bahwa KFW akan memberikan pinjaman ke Kementerian Keuangan untuk proyek BRT Semarang Raya.
“Kami sudah menyiapkan pinjaman sebesar 150 juta euro atau sekitar Rp2 triliun lebih,” tuturnya.
Sebelumnya, KFW juga telah memberikan hibah cuma-cuma sebesar Rp6 miliar rupiah untuk menyelesaikan perkembangan dari studi kelayakan dan perizinan lingkungan dan sosial.