Ad imageAd image

Belum Semua Wilayah Terakses BRT Trans Jateng, Pemprov Kaji Penambahan Rute

Athok Mahfud
5 Views
2 Min Read
Ilustrasi Trans Jateng. (Foto: istimewa)

INDORAYA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) sedang mengkaji penambahan rute Bus Rapid Transit (BRT) Trans Jateng. Hal ini karena belum semua wilayah di Jateng terakses Trans Jateng.

Diketahui saat ini Trans Jateng sudah beroperasi di tujuh rute, dengan total armada sebanyak 112 unit. Tujuh rute itu meliputi Semarang-Bawen, Purwokerto-Purbalingga, Semarang-Kendal, Magelang-Purworejo, Solo-Sragen, Semarang-Gubug, dan Solo-Sukoharjo-Wonogiri.

Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Perhubungan Provinsi (Dishub) Jateng, Erry Derima Ryanto mengatakan, karena belum semua wilayah terakses Trans Jateng,  Pemprov mengkaji penambahan rute. Namun, memang ada keterbatasan yang masih perlu jadi perhatian.

“Ini akan kami dorong, untuk biaya subsidi angkutan umum bisa bertambah. Istilah kita, subsidinya membeli layanan. Operator yang mengoperasikan, pemerintah yang melakukan pembayaran,” katanya dalam keterangan yang diterima Indoraya.news, Selasa (2/7/2024).

“Dasarnya adalah biaya operasi kendaraan. Prinsipnya, di tahun mendatang kita akan coba kembangkan layanan Trans Jateng di seluruh wilayah Jateng,” ucap Erry.

Di luar itu, Pemprov Jateng menambah armada BRT Trans Jateng di dua rute setelah melihat antusiasme masyarakat yang makin tinggi. Dua rute itu Semarang-Kendal dan rute Solo-Sukoharjo-Wonogiri.

Pihaknya melakukan penambahan armada bus sebanyak tiga unit. Rinciannya, dua unit untuk rute Semarang-Kendal, dan satu unit bus rute Solo-Sukoharjo-Wonogiri.

Erry mengatakan, oad factor atau kemanfaatan bus Semarang-Kendal cukup tinggi. penambahan dua bus kapasitas 40 orang dengan empat rit sehari, membuat kapasitas dalam sehari bertambah 640 orang penumpang.

“Wonogiri itu tiga rit atau enam kali. Kalau itu satu bus, 40 orang kali enam sama dengan 240 orang. Jadi, kapasitas penumpang 240. Total semua 900 orang, hampir seribu (penumpang),” katanya.

Dia bilang, penambahan armada bus bisa menambah kapasitas dan mengurangi waktu tunggu. Jadi, jika sebelumnya masyarakat menunggu 15 menit-17 menit, bisa berkurang 12 menit.

Sementara, lanjut Erry, tarif bus juga masih terjangkau, yakni Rp4 ribu per orang untuk umum, dan Rp2 ribu per orang untuk pelajar, mahasiswa, veteran, dan buruh.

“Kita akan lakukan perhitungan lagi tarif keekonomian, dan selalu kita evaluasi lagi untuk layanan Trans Jateng yang lebih baik lagi,” ungkap Erry.

Share This Article