INDORAYA – Sebanyak 15 persen atau sekitar 4.000 lebih calon jemaah haji di Jawa Tengah (Jateng) belum melunasi Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) tahun 1445 Hijriah pada pelunasan tahap pertama.
Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Jateng menyebut, jika calon jemaah tidak melakukan pelunasan hingga tanggal 26 Maret atau tahap kedua, maka berpotensi digantikan.
Kepala Kanwil Kemenag Jateng Musta’in Ahmad mengatakan, jika tidak melunasi Bipih sesuai tenggat waktu, mereka nanti akan digantikan oleh calon jemaah haji cadangan yang dijadwalkan berangkat haji pada tahun 2025.
4.000 calon jemaah jcadangan berpotensi dapat berangkat ke Tanah Suci tahun ini guna memenuhi kuota keberangkatan asal Jateng sebesar 30.377 jemaah.
“Kita masukkan ke cadangan yang sudah melunasi. Maka apabila kuota Jawa Tengah ada 30 ribu sekian jemaah diberangkatkan, maka semuanya sudah siap diberangkatkan,” kata Musta’in saat dikonfirmasi, Selasa (19/3/2024).
Dia mengatakan, bahkan ada 1.000 calon jemaah haji cadangan asal Jateng yang sudah melunasi serta sudah mengurus visa dan paspor.
“Bahkan ada seribuan jemaah yang sudah punya visa yang sudah melunasi itu mereka yang harusnya berangkat tahun depan di urutan awal,” terang Musta’in.
Memasuki pelunasan Bipih tahap kedua ini, saat ini pihaknya tengah mengecek kembali calon jamaah cadangan yang sudah benar-benar siap berangkat.
“Maka proses yang dilakukan di Kanwil adalah penvisaan. Kita sedang mengumpulkan paspor. Dan ada beberapa daerah yang sudah mengirimkan paspor-nya untuk pengurusan visa,” bebernya.
Musta’in beberapa agar kuota haji sebesar 30.377 untuk Jateng itu bisa terisi. Sehingga 4.000 calon jemaah jika tidak melunasi Bipih, maka otomatis akan digantikan calon jemaah cadangan.
“Maka jangan ada kekosongan seat [tempat duduk) dan kekosongan kuota. Karrna itu [terpenuhi kuota] penting untuk diplomasi kita ke Saudi,” ungkapnya.