Ad imageAd image

Belasan Balita di Desa Tajungsari Pati Alami Stunting

Kartika Ayu
By Kartika Ayu 108 Views
2 Min Read
Kegiatan Posyandu di Desa Tajungsari, Kecamatan Tlogowungu (Foto : Patikab.go.id)

INDORAYA – Sebanyak 17 dari total 250 balita di Desa Tajungsari, Kecamatan Tlogowungu, memerlukan perhatian serius karena mengalami masalah stunting. Umumnya masalah ini timbul karena anak-anak itu mengalami kekurangan asupan gizi kronis.

Masalah stunting tersebut diungkapkan Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Pati, Etty Irianingrum, Selasa (8/2/2022) ketika bersama tim konvergensi percepatan penanganan stunting Pati, berkunjung ke desa itu. Tim tersebut beranggotakan unsur dari Dinas Kesehatan,  Dinsos P3AKB, dan Diskominfo.

Lebih lanjut dikatakan, stunting adalah masalah kurang gizi kronis, akibat asupan gizi yang tidak seimbang, sehingga mengganggu pertumbuhan. Akibat stunting, balita menjadi lebih pendek dibanding anak-anak lain seusianya yang sehat.

BACA JUGA:   Heri Pudyatmoko Minta Perbaikan Jalan Rusak di Jateng Harus Selesai Sebelum Mudik Lebaran

Untuk itu Etty meminta agar perangkat desa, bidan desa, kader desa TKSK, dapat bersinergi mencegah stunting. Upaya yang dapat dilakukan, adalah dengan memberikan pengetahuan kepada warga, tentang cara mengolah makanan dengan gizi seimbang.

Warga juga perlu diajak untuk selalu mengikutsertakan balitanya, pada kegiatan penimbangan, pemberian makanan tambahan, dan memperhatikan pola asuh.

Para orang tua yang memiliki balita, juga perlu didorong untuk memperhatikan asupan makanan buah hatinya. Jangan sampai anak-anak itu sekadar kenyang, tetapi tidak memperoleh asupan gizi yang cukup dan seimbang.

BACA JUGA:   Produk Kopi Wonosobo Dinilai Unggul, Heri Pudyatmoko Optimis Dapat Meningkatkan Perekonomian

“Balita juga harus diberi tambahan multivitamin , minum kapsul vitamin A pada Februari dan Oktober, rutin datang ke posyandu terdekat, dan menggunakan garam beryodium,” kata dia seperti dirilis Patikab.go.id.

Etty juga berpesan supaya warga tetap menjaga prokes, tidak buang air besar di sembarang tempat, membersihkan tandon air supaya tidak terkena DBD, dan merencanakan keluarga sejahtera melalui program KB, serta memanfaatkan kartu BPJS atau KIS untuk anak yang mengalami tumbuh kembang yang kurang. (IR)

TAGGED:
Share this Article