Ad imageAd image

Belajar Sejarah Sambil Bersepeda Santai Keliling Kota Semarang

Athok Mahfud
By Athok Mahfud 38 Views
3 Min Read
Belajar Sejarah Sambil Bersepeda Santai Keliling Kota Semarang. (Athok Mahfud/Indoraya)

INDORAYA – Pasar Sentiling yang terletak di kawasan Kota Lama menghadirkan wadah bagi masyarakat Semarang untuk belajar sejarah sembari bersepeda santai keliling kota.

Dalam even bertajuk “Ayo Bersepeda Ria di Semarang”, Sabtu (28/05/22) itu, sebanyak 50 peserta yang sudah mendaftarkan diri sebelumnya diajak menjelajahi tempat-tempat bersejarah di Semarang.

Perjalanan dengan mengayuh sepeda dimulai pada pukul 07.00 WIB dari Pasar Sentiling yang terletak di Gedung Koperasi Batik Indonesia (GKBI) kawasan Kota Lama.

Kemudian rute dilanjutkan menuju tempat-tempat bersejarah. Yang dilalui antara lain Masjid Layur Sleko, Polder Tawang, Gedung Marabunta, Kota Lama, Masjid Pekojan, Klenteng Tay Kak Sie, Aloon-aloon kauman, dan kembali lagi ke Pasar Sentiling.

- Advertisement -

Tania Hermawan, pemilik Pasar Sentiling menjelaskan bahwa kegiatan ini digelar untuk menggali potensi wisata di kota Semarang, terutama yang memiliki nilai-nilai sejarah.

Selain itu, agar dapat menarik minat masyarakat, cara yang digunakan juga tidak biasa, yaitu dengan menggowes sepeda.

“Selain peserta bisa mendapatkan cerita-cerita menarik dari objek yang dikunjungi, juga mendapatkan manfaat lain dari bersepeda, yaitu tubuh yang lebih sehat,” katanya.

Dalam menyelenggarakan even ini, Tania menyebutkan bahwa Pasar Sentiling menggandeng beberapa pihak. Di antaranya Bersukaria Tour, Pasifik Bike, komunitas Bike to Work dan Zuna Gloves.

Sementara itu, Founder Bersukaria Tour, Dimas Suryo mengatakan bahwa pemilihan tempat wisata bersejarah tidak lain merupakan upaya untuk meneladani kisah-kisah di dalamnya.

“Juga untuk mengcover etnis yang dulu membangun kota Semarang, kan Semarang terkenal dengan keberagaman dan multikulturnya,” katanya menyinggung Klenteng Tay Kak Sie dan Kampung Pecinan.

Namun yang menjadi kendala ketika bersepeda menurut Dimas yaitu jalan di kawasan Kota Lama masih banyak yang belum rata.

“Di sisi lain pengendara sepeda juga akan berkompetisi dengan mobil dan motor, itu dapat mengganggu keamanan,” katanya.

Ia berharap pemerintah dapat membangun fasilitas berupa jalur khusus yang digunakan untuk bersepeda santai agar tidak terganggu dengan motor dan mobil yang melintas.

“Semoga ke depan bersepeda di Semarang semakin ramai, bisa bertambah lagi, biar lebih kelihatan nanti dampaknya,” ujarnya.

Rencananya kegiatan bersepeda bersama berkeliling Semarang mulai Minggu besok (29/05/22) akan hadir setiap sepekan sekali.

Bagi masyarakat yang ingin belajar sejarah sembari menaiki sepeda dapat hadir di Pasar Sentiling setiap Minggu sore dengan dikenakan biaya Rp 80.000/orang.

Dengan jumlah sepeda yang masih terbatas sebanyak 10 unit, maka hanya 9 wisatawan yang dapat mengikutinya. (Ang)

Share this Article