Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menjabarkan kronologi temuan kasus hepatitis menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kemenkes RI:
5 April 2022
Inggris Raya mencatat 10 kasus hepatitis akut pada anak-anak yang belum diketahui penyebabnya
Seluruh pasien dirawat di rumah sakit
Tidak ditemukan virus Hepatitis A-E dalam pemeriksaan laboratorium
8 April 2022
Penyelidikan dilakukan lebih lanjut, ditemukan 74 kasus di Inggris Raya
6 anak telah menjalani transplantasi hati
11 April 2022
Terhitung hingga 11 April 2022 tidak ada laporan kematian
21 April 2022
Kasus terbaru per WHO 21 April 2022:
Belgia mencatat 1 kasus
Pada April 2022, kasus hepatitis misterius serupa muncul di Jepang dan Kanada. Kemudian pada Mei 2022, laporan kasus hepatitis muncul di Singapura sebanyak dua kasus dan Indonesia tiga kasus.
Kemenkes RI melaporkan, tiga pasien yang meninggal diduga akibat hepatitis akut tersebut dirawat di RSUPN dr Ciptomangunkusumo dan merupakan rujukan dari rumah sakit di kawasan Jakarta Timur dan Jakarta Barat.
Hingga kini, Kemenkes menyebut tengah mengupayakan investigasi penyebab hepatitis akut ini melalui pemeriksaan panel virus secara lengkap. Dinas kesehatan DKI Jakarta juga melakukan penyelidikan epidemiologi lebih lanjut.
“Selama masa investigasi, kami menghimbau masyarakat untuk berhati-hati dan tetap tenang,” ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr Siti Nadia Tarmizi dalam laman resmi Kemenkes RI.
“Lakukan tindakan pencegahan seperti mencuci tangan, memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, tidak bergantian alat makan, menghindari kontak dengan orang sakit serta tetap melaksanakan protokol kesehatan,” pungkasnya.(FZ)